SOLOPOS.COM - Blackberry Z10, menjadi penjualan traumatis bagi BB (The Guardian)

Solopos.com, SOLO — Penjualan ritel produk Blackberry di pasaran semakin terpuruk. Sejumlah pedagang gadget di Plasa Singosaren bahkan menyebutkan dalam satu hari belum tentu satu unit Blackberry bisa terjual.

Pengelola Abi Celuler, Haidar Rais, menyampaikan selain penjualan yang semakin menurun, harga purna jual produk Blackberry sangat buruk. “Hanya dalam kurun waktu satu bulan saja barang keluar, hargnya sudah bisa turun sampai 30%,” kata Haidar, saat ditemui Solopos.com, di kiosnya, Sabtu (9/11/2013).

Promosi Bukan Mission Impossible, Garuda!

Penurunan penjualan Blackberry, kata Haidar, tidak hanya dipicu oleh masuknya layanan Blackberry Massanger (BBM) pada gadget Android, tetapi juga dipicu kabar terpuruknya perusahaan Blackberry. Blackberry yang dikabarkan berada diambang kebangkrutan membuat minat pasar terhadap produk Blackberry kurang bergairah.

“Apalagi kalau Blackberry tidak segera mengeluarkan inovasi teknologi terbaru, bisa jadi tidak butuh waktu lama lagi produk Blackberry tak beredar lagi di pasaran.”

Di kiosnya, penjualan Blackberry hanya menguasai sekitar 10% penjuaan. Sementara, produk gadget berbasis teknologi Android bisa menguasai hingga 90% penjualan. Dia mencontohkan, jika dalam satu hari tokonya bisa menjual 40 unit handphone (HP) Android, penjualan Blackberry hanya kisaran dua hingga tiga unit.

Segmen pasar yang masih memburu Blackberry juga sudah berbeda dari tren sebelumnya yang banyak diburu semua kalangan. “Bisa jadi pelanggan itu adalah pengguna pertama dan belum mengetahui bahwa layanan BBM bisa diakses di Android.”

Handphone China, yang belakangan ini ikut-ikutan mengeluarkan produk berbasis Android bisa mengangkat pasar gadget hingga 25%. “Produk high class Blackberry seperti Blackberry Q10 atau Z10 justru kurang mendapat respons dari pasar.”

Sementara, pengelola Toko Raya Seluler, Nawang, mengatakan meskipun sekarang pasar gadget banyak digempur produk baru, Blackberry masih ada peminat. Bahkan, Blackberry yang sampai saat ini cenderung tidak memiliki teknologi baru masih ada yang memburu. “Memang sejak bulan kemarin penjualannya turun drastis. Tapi masih ada yang membeli.”

Dalam satu hari, rata-rata lima belas unit handphone Blackberry terjual. Sementara gadget Android lainnya bisa sampai lima puluh unit per hari. Menurutnya, karakter pembeli Blackberry itu tidak bergeser. Kalangan pebisnis masih banyak yang mencari Blackberry. “Kalau anak remaja justru cari Android. Karena bisa pakai banyak aplikasi.”

Soal harga, Nawang mengatakan harga Blackberry mengalami kenaikan pascapelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar. “Paling murah saat ini adalah Blackberry Davis senilai Rp1,65 juta per unit.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya