SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

KULONPROGO—Pasar tradisional di Kulonprogo dinilai masih semrawut. Panitia Khusus DPRD Kulonprogo Perda Pengelolaan Pasar dan Retribusi pun segera melakukan pembahasan.

Salah satu anggota Pansus Heri Sumardiyanta mengatakan, semrawutnya pasar di Kulonprogo lantaran disebabkan  lemahnya kualitas perencanaan dan tidak adanya aspek pengawasan, pemantauan, dan pembinaan pedagang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dijelaskannya, perencanaan terlihat menjadi titik lemah pemerintah Kulonprogo dalam mengelola pasar. ”Hal inilah yang membuat penataan pasar tradisional di Kulonprogo semrawut,” ujarnya.

Ditambahkannya, pola perencanaan yang diterapkan oleh pemerintah terkesan stagnan dan tidak berkelanjutan. Sehingga seolah tidak bisa mengikuti gerak dinamis sektor perdagangan, khususnya di pasar-pasar tradisional.

Selain itu, menurut dia, pengawasan, pemantauan dan pembinaan pedagang juga masih sangat kurang. ”Selama ini, pemerintah hanya terkonsentrasi pada pengawasan terhadap retribusinya saja. Tidak memandang aspek pembinaan terhadap pedagang,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan ESDM (Disperindag ESDM) Kulonprogo Djunianto Marsudi Utomo mengakui bahwa penataan pasar di Kulonprogo masih tidak sistematis, terutama dengan makin berkembangnya kegiatan ekonomi masyarakat. ”Ini yang kami akui masih sulit,” ujarnya. Meski begitu, ia menegaskan penataan itu akan terus ditingkatkan.(Harian Jogja/Arief Junianto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya