SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SUKOHARJO — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sukoharjo meminta pedagang menempati pasar darurat sesuai dengan lokasi yang sudah ditetapkan di Dukuh, Gupit, Nguter. Pasalnya, Pemkab Sukoharjo hanya memiliki anggaran fisik Rp600 juta untuk membangun lapak pasar darurat tersebut.

“Pemkab hanya mengalokasikan dana untuk pembangunan fisik pasar darurat. Di luar itu seperti dana sewa tidak ada alokasi dan memang tidak bisa dianggarkan,” ujar Kepala Disperindag Sukoharjo, AA Bambang Haryanto saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Senin (20/5/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pria yang akrab disapa Anton ini berharap pedagang dapat kompak dan satu suara saat menempati pasar darurat. Kendati demikian, jika sebagian pedagang berniat menyewa lahan pekarangan warga di lingkungan tidak masalah. Pedagang hanya tidak diperbolehkan menyewa lahan di pinggir jalan. Sewa lahan di pinggir jalan raya dikhawatirkan mengganggu pengendara dan proyek pembangunan pasar.

“Kalau pedagang sewa di jalan akan kami oprak-oprak,” tukasnya.

Ia mengatakan area di pinggir jalan Dukuh, Gupit dipilih karena kondisi yang paling menguntungkan. Lokasi dinilai cukup aman dibandingkan dengan lokasi lain yang sempat disodorkan pedagang. Selain itu, aparat juga dapat berjaga di sekitar area.

Pada bagian lain, sebagian pedagang menilai lokasi yang disodorkan Disperindag Sukoharjo kurang strategis. Lokasi pasar darurat berada jauh dari jalan raya. Selain itu, waktu relokasi pedagang yang rencananya dilakukan pertengahan Juli juga bertepatan dengan musim ramai.
Pedagang takut pelanggan dari luar kota akan kesulitan mencari pedagang. Mereka sebenarnya berharap lokasi pasar darurat tidak terlalu jauh dari lokasi Pasar Nguter.

Anton kembali menyampaikan detail engineering detail (DED) Pasar Nguter ditargetkan rampung pada akhir Mei. DED pasar yang akan dibangun dengan ciri khas jamu itu saat ini masih dikerjakan oleh konsultan pihak ketiga CV Jati Diri, Semarang. Pembangunan pasar ini diperkirakan menelan dana sekitar Rp16 miliar. Dana didapatkan dari APBN Rp10 miliar dan APBD Sukoharjo Rp6 miliar. Dana yang berasal dari APBD Sukoharjo akan dianggarkan dalam APBD Perubahan 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya