SOLOPOS.COM - Pasar Darurat Klewer di Pagelaran, Senin (2/2/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara (Alut) telah difungsikan.

Solopos.com, SOLO-Sejumlah tiga pedagang yang menempati kios darurat di Pendapa Keraton Solo memilih pindah untuk berjualan di Pasar Sementara Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penanggungjawab administrasi di sekretariat pasar darurat di Pendapa Keraton Solo, Eko Indriarso, mengatakan tiga pedagang memutuskan tidak memperpanjang kontrak penyewaan kios darurat di Pendapa Keraton Solo untuk periode kedua, yakni mulai 1 Juni sampai 30 September 2015. Otomatis ketiga pedagang tersebut tidak berhak menempati kios darurat di Pendapa Keraton Solo.

“Tiga pedagang memutuskan tidak menandatangai surat perjanjian kontrak untuk menempati lagi kios darurat di Pendapa selama empat bulan ke depan. Alasan yang mereka sampaikan memang ingin pindah ke Alut,” kata Eko saat berbincang dengan solopos.com di Pelataran Keraton Solo, Minggu (21/6/2015).

Eko menyampaikan harga sewa kios untuk periode kedua tidak berubah dari sebelumnya. Satu kios dikenakanan tarif sewa senilai Rp2,3 juta per bulan. Meski di dalam surat perjanjian menyebutkan kontrak berlaku empat bulan, menurut dia, pedagang bisa membayar sewa kios per bulan. Eko menjelaskan pedagang hanya diwajibkan menempati kios selamat empat bulan setelah menyetujui kontrak.

“Kami tidak memaksa pedagang untuk tetap menggunakan kios di Pagelaran. Pedagang boleh pindah asal sesuai dengan aturan atau perjanjian. Seperti yang dilakukan oleh tiga pedagang yang memilih pindah. Mereka meninggalkan kios Pagelaran sebelum sebelum 1 Juni,” ujar Eko.

Koordinator pedagang Kliwer di pendapa Pagelaran, M. Sahil Al Hasni, mengatakan kepergian beberapa pedagang tidak membuat kios di Pagelaran Keraton Solo kosong. Dia mengklaim sedikitnya 40 pedagang sudah mengantre untuk bisa menyewa kios berukuran 2,4 meter (m) x 2,4 m tersebut. Kios di Pagelaran yang kosong karena di tinggal pedagang pindah, lanjut Sahil, sudah dimanfaatkan lagi.

“160 Kios kembali terisi penuh. Pedagang baru juga diwajibkan menandatangai surat perjanjian. Surat kontrak seperti itu penting agar sistem penyewaan kios lebih tertata. Jadi, pedagang tidak sembarangan bisa keluar masuk. Semua pedagang bisa menempati kios dengan membayar setiap bulan pada tanggal 1 sampai tanggal 5,” jelas Hasni.

Salah satu pedagang di Pagelaran, Erin, 42, memilih bertahan di kios darurat Pagelaran karena sudah terlanjur menandatangai kontrak perjanjian. Memperpanjang sewa kios di Pagelaran, lanjut dia, masih diperlukan untuk mengantisipasi pembeli agar tidak kecele. Meskipun Erin juga mendapat jatah kios di Pasar Sementara Pasar Klewer di Alut.

“Omzet kami mulai membaik dan bisa menyewa kembali kios di sini [di Pagelaran]. Selagi tetap berjualan di Pagelaran, kami akan berusaha untuk mengabarkan informasi kepada pembeli jika kios di Alut juga sudah buka. Jadi, sementara ini kami berjualan di dua tempat,” kata Erin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya