SOLOPOS.COM - Pedagang korban kebakaran Pasar Klewer di taman parkir Masjid Agung Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer yang tak jelas pembangunanannya membuat para pedagang resah.

Solopos.com, SOLO — Ratusan pedagang Pasar Klewer ramai-ramai menggeruduk Balai Kota Solo, Jumat (27/3/2015). Hal ini sebagai buntut ketidakjelasan pembangunan pasar darurat Klewer yang rencananya dibangun di kawasan Alun-alun Utara (Alut) Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pedagang mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera membangun pasar darurat Klewer. Berdasarkan pantauan Solopos.com, pedagang mendatangi Balai Kota Solo dengan berkonvoi menggunakan sepeda motor dari Masjid Agung Solo. Pedagang tiba di Balai Kota sekitar pukul 08.30 WIB, dan langsung dikumpulkan di Pendapi Gede.

Mereka datang untuk menemui Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo sekaligus mempertanyakan kejelasan nasib pembangunan pasar darurat. Pedagang sempat menunggu wali kota hampir dua jam. Beberapa pedagang bahkan terlihat kelesotan duduk di sekitar Pendapi.

Pagi itu, Wali Kota bersama jajaran kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) mengikuti kegiatan rutin mider praja. Baru pukul 10.00 WIB, pedagang ditemui Wakil Wali Kota (Wawali) Achmad Purnomo, Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Suharto, dan Kepala Dinas Pengelola Pasar (DPP) Subagiyo.

Koordinator pedagang, Yuni Wulandari menyampaikan, keresahan pedagang akan nasib pembangunan pasar darurat yang tak kunjung ada kejelasan. Hal ini terkait pemberitaan di media massa mengenai polemik Pemkot Solo dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat soal belum disepakatinya perjanjian sewa lahan Alut.

“Kami akhir-akhir ini resah dengan berita-berita di koran. Kami ke sini mau menanyakan sebenarnya ada masalah apa, dan bagaimana kejelasan pembangunan pasar darurat,” kata dia.

Padahal, Yuni menuturkan pedagang sudah sedikit bernafas lega dengan telah ditetapkannya pemenang lelang proyek pembangunan pasar darurat. Namun kelegaan itu belakangan berbalik menjadi keresahan lantaran ppolemik tersebut. Pedagang mendesak Pemkot bisa secepatnya membangun pasar darurat. Yuni mengklaim hampir 90% pedagang Pasar Klewer belum berjualan setelah kebakaran pasar pada akhir tahun lalu.

“Katanya awal April ini sudah dibangun. Ya kami minta itu direalisasikan. Kalau ada masalah apa pun dengan pihak Keraton kami siap membantu,” katanya.

Pedagang lain, Leli juga berharap pasar darurat Klewer segera dibangun. Selama ini, dia menyewa kios di Pagelaran Keraton, dengan biaya sewa Rp2,3 juta/ bulan. Dia meminta pembangunan pasar darurat bisa rampung sebelum Puasa mendatang. “Saya ini pedagang inginnya ya Puasa sudah bisa jualan normal. Momentum puasa ini seperti biasa akan banyak pesanan dari mana-mana,” katanya.

Wawali Solo Achmad Purnomo meminta pedagang Pasar Klewer tidak perlu resah dengan berbagai kabar tentang rencana pembangunan pasar darurat. Wawali memastikan pembangunan pasar akan tetap dikerjakan akan mulai dikerjakan, Senin (6/4/2015) besok. “Saya juga ikut greget lelang sudah selesai, pasar kok belum dibangun. Perlu diingat ada beberapa pihak bukan hanya Pemkot, tapi juga Keraton. Jadi kalau ada masalah bukan di Pemkot,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya