SOLOPOS.COM - Pedagang bermobil masih marak di kawasan Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo, Rabu (17/6/2015) siang. Pedagang bermobil diminta tidak beroperasi karena bisa mengganggu arus lalu lintas dan aktivitas perdagangan di Pasar Sementara Pasar Klewer itu. (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer di Alun-alun Utara Keraton Solo telah mulai beroperasi Selasa lalu.

Solopos.com, SOLO – Kondisi parkir kendaraan di sekitar Pasar Sementara Pasar Klewer di Alun-alun Utara (Alut) Keraton Solo masih semrawut. Sebab, masih banyak pedagang yang ngeyel untuk bisa parkir di dekat kios.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Komandan Regu Keamanan Pasar Sementara Pasar Klewer, Eko Sudaryanto, mengakui kondisi parkir di Alut masih semrawut. Menurut dia, pedagang ingin proses bongkar-muat barang dagangan berjalan lebih cepat jika parkir di sekitar kios.

“Beberapa hari ini kami akan sedikit memaklumi pedagang untuk parkir di dekat kios. Mereka menaruh barang dagangan. Namun, setidaknya pekan depan Alut harus rapi. Lokasi parkir roda dua yang saat ini belum terkondisikan juga akan segera kami tentukan,” jelas Eko, Rabu (17/6/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Eko menyebut pengaturan parkir di kawasan Alut dikendalikan pihak Keraton Solo. Di samping melakukan pengamanan, lanjut dia, petugas keamanan dari Pemkot Solo hanya sebatas membantu teknis pengaturan parkir dan arus lalu lintas.

Disinggung mengenai pedagang yang masih mendirikan selter di lokasi parkir, Eko enggan berkomentar banyak.

“Kami tetap menunggu aba-aba [perintah] dari Satpol PP Solo. Tugas utama kami hanya melakukan pengamanan 24 jam. Kami membagi tugas ke dalam 2 sif, yakni sif I mulai pukul 07.00 WIB-19.00 WIB dan sif Ii mulai pukul 19.00 WIB-07.00 WIB. Kami juga berjaga di empat pos,” kata Eko.

Sementara itu pada Rabu kemarin, sebanyak 355 kios dari 1.185 kios di Alut belum dimanfaatkan pedagang. Jumlah kios kosong tersebut belum termasuk 230 kios sisa yang hingga kini masih belum dibagikan kepada pedagang.

Lurah Pasar Klewer, Edi Murdiarso mengatakan pedagang mempunyai alasan beragam yang menyebabkan mereka belum bisa hadir di Alut guna membuka lapak dagangan.

“Berdasarkan pantauan, sekitar 70% pedagang sudah masuk ke kios masing-masing. Mereka menata kios dan barang dagangan. Sedangkan sisanya, sekitar 335 pedagang masih belum tampak. Terlihat dari kios yang masih tutup,” kata Edi.

Edi mengaku sudah mencoba untuk menghubungi setiap pedagang agar bisa segera aktif berjualan di kios Pasar Sementara Pasar Darurat.

“Pedagang yang kesulitan mendapat barang dagangan mungkin masih ada. Namun, sebagaian besar pedagang sepertinya belum masuk kios karena masih menyiapkan peralatan pelengkap, seperti rak, meja, kursi, dan lain-lain. Kami tetap mencoba berkoordinasi dengan mereka [pedagang yang belum masuk kios],” ujar Edi.

Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, saat peresmian Pasar Sementara Pasar Klewer, Selasa (16/6/2015), pedagang paling lambat membuka kios, yaitu dua pekan setelah hari peresmian.

Menurut dia, pedagang yang belum memanfaatkan kios hingga dua pekan bakal dikenakan sanksi berupa penarikan surat hak pakai (SHP).

“Kasihan pedagang lain yang sudah bersusah payah membuka dagagan. Pedagang harus kompak membuka kios masing-masing agar pasar sementara bisa semarak,” kata Subagiyo.

Di sisi lain, berdasarkan pantauan , sedikitnya 13 pedagang masih memanfaatkan mobil untuk berjualan di kawasan Alut, tepatnya kantong parkir di sisi selatan.

Salah satu pedagang bermobil, Ar Rohmah, 47, mengaku masih berjualan di mobil karena mudah menggaet pembeli. Menurut dia, pedagang bisa menawarkan barang bagi pengunjung yang baru datang di Alut.

“Sebenarnya enak di sini [mobil]. Mudah menawarkan barang pada pengunjung. Apalagi mau puasa, pengunjung pasti tambah nanhak. Ruginya paling hanya panas. Tapi, jika diminta pindah, kami akan turuti. Syukur saya juga mendaoat kios di pasar sementara. Setelah persiapan di sana [kios] selesai, saya akan pindah,” terang Rohmah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya