SOLOPOS.COM - Pengurus Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo bersama Tim 9 menggelar pengecekan kondisi kios pasar darurat Klewer, Senin (25/5/2015) .(JIBI/Solopos/Irawan Sapto Adhi)

Pasar Darurat Klewer yang dibangun di Alun-alun Utara (Alut) dinilai sebagian bermasalah.

Solopos.com, SOLO-Himpunan Pedagang Pasar Klewer (HPPK) Solo menggelar pengecekan kondisi kios pasar darurat Klewer di Alun-alun utara (alut), Senin (25/5/2015).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Pantauan solopos.com di lokasi, rombongan pengurus HPPK mulai memantau kondisi kios pasar darurat Klewer pukul 08.15 WIB. Mereka didampingi anggota Tim 9 Pasar Klewer dan Pelaksana Proyek Pembangunan pasar darurat Klewer saat berkeliling meninjau setiap kios yang menempati lahan 3,5 hektare (ha) tersebut.

Ekspedisi Mudik 2024

Pejabat Humas HPPK, Kusbani, mengatakan setelah dilakukan pengecekan, sedikitnya 25% dari 1420 kios atau 335 kios di pasar darurat Klewer ditemukan dalam kondisi bermasalah. Menurut dia, masih terdapat kerusakan atau kejanggalan di beberapa bagian kios yang tidak sesuai dengan standar penggunaan.

“Ketidaksesuaian paling banyak ditemukan pada bagian pintu [kios]. Banyak pintu [berbentuk rolling door] dipasang kurang pas, mulai dari penggunan bahan baku, kekuatan kurang, naik turun terkendala,” kata Kusbani saat berbincang dengan solopos.com di pasar darurat Klewer, Senin.

Kusbani menilai keterlibatan pedagang dalam mengawal pembanguan kios pasar darurat Klewer sangat penting. Menurut dia, kios berukuran 2,4 meter (m) x 3,6 m itu musti dibangun sesuai standar agar pedagang saat menempati bisa merasa nyaman. Kusbani meminta kerusakan atau ketidaksesuaian pada kios bisa segera dibenahi.

“Kios pasar darurat Klewer harus dipersiapkan maksimal agar saat proses penyerahan dari pelaksana proyek pada 1 Juni tidak ditemukan masalah lagi. Selain itu, sangat penting kios bisa nyaman dan aman karena pedagang akan menempati kios cukup lama, yakni 2 tahun [th]. Kalau pintu rusak saja kan sudah buat tidak aman,” ujar Kusbani.

Sementara itu, anggota Tim 9 Pasar Klewer, Tafip Harjono, mengatakan selain kios, saluran drainase di kompleks pasar darurat Klewer perlu dibenahi. Menurut dia, lubang drainase terlalu kecil hingga tidak maksimal untuk mengalirkan air saat musim hujan. Pedagang, lanjut dia, khawatirkan apabila terjadi banjir atau genangan air hingga menghambat proses jual beli.

“Jumlah drainase di pasar darurat juga masih kurang. Kami siap membersihkan dan menjaga drainase, tapi ketersediaan sarana ini [draenase] perlu ditinjau lagi. Semoga sebelum pedagang masuk ke pasar darurat pada 15 Juni, semua permasalahan sudah beres,” kata Tafif. Tim 9 merupakan kelompok yang dibentuk HPPK, Rabu (28/1), untuk mengawal proses pembangunan pasar darurat hingga permanen Pasar Klewer.

Saat dimintai konfirmasi, Penanggungjawab Proyek Sub Bagian Pintu Kios, Deni Suganda, mengaku siap segera memperbaiki kondisi kios yang dinilai HPPK kurang memadai standar. Dia menargetkan akhir Mei semua kios pasar darurat Klewer sudah dalam kondisi baik. Selain itu, lanjut Deni, pengoptimalan fungsi drainase juga bakal dilaksanakan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya