SOLOPOS.COM - Pengunjung keluar dari Pendapa Pagelaran Keraton Solo yang juga ditempai sebagai pasar darurat oleh sebagian pedagang Pasar Klewer, Minggu (21/6/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Pasar darurat Klewer yakni di Pagelaran Keraton Solo masih ditempati pedagang untuk berjualan.

Solopos.com, SOLO —Sekitar 80 pedagang bertahan untuk menempati kios darurat Pasar Klewer di Pendapa Pagelaran Keraton Solo. Mereka tetap menempati kios berukuran 2,4 meter (m) x 2,4 m tersebut karena telah terikat dengan surat perjanjian kontrak.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Penanggungjawab administrasi di sekretariat pasar darurat di Pendapa Keraton Solo, Eko Indriarso, mengatakan hanya ada tiga pedagang yang memutuskan tidak memperpanjang kontrak penyewaan kios darurat di Pendapa Keraton Solo untuk periode kedua, yakni mulai 1 Juni sampai 30 September 2015.

Otomatis ketiga pedagang itu tidak berhak menggelar dagangan di kios darurat di Pagelaran.

“Tiga pedagang memutuskan tidak menandatangani surat perjanjian kontrak untuk menempati lagi kios darurat di Pendapa. Mereka tidak mengembalikan surat perjanjian sebelum 30 Mei. Alasan yang mereka sampaikan beragam, namun sebagian besar karena mau pindah ke Alut,” kata Eko saat berbincang dengan di Pelataran Keraton Solo, Minggu (21/6/2015).

Eko menyampaikan harga sewa kios untuk periode kedua tidak berubah dari sebelumnya. Satu kios dikenakan tarif sewa senilai Rp2,3 juta per bulan.

Meski di dalam surat perjanjian menyebutkan kontrak berlaku empat bulan, menurut dia, pedagang bisa membayar sewa kios per bulan. Eko menjelaskan pedagang hanya diwajibkan menempati kios selamat empat bulan setelah menyetujui kontrak.

“Kami tidak memaksa pedagang untuk tetap menggunakan kios di Pagelaran. Pedagang boleh pindah asal sesuai dengan aturan atau perjanjian. Seperti yang dilakukan oleh tiga pedagang yang memilih pindah. Mereka meninggalkan kios Pagelaran sebelum 1 Juni,” ujar Eko.

Koordinator pedagang Klewer di pendapa Pagelaran, M. Sahil Al Hasni, mengatakan kepergian beberapa pedagang tidak membuat kios di Pagelaran Keraton Solo kosong.

Dia mengklaim sedikitnya 40 pedagang sudah mengantre untuk bisa menyewa kios berukuran 2,4 meter (m) x 2,4 m tersebut. Kios di Pagelaran yang kosong karena di tinggal pedagang pindah, lanjut Sahil, sudah dimanfaatkan lagi.

“160 Kios kembali terisi penuh oleh sekitar 80 pedagang. Pedagang yang baru masuk juga mempunyai kewajiban sama, yakni menandatangani surat perjanjian. Surat kontrak penting agar sistem penyewaan kios lebih tertata. Jadi, pedagang tidak sembarangan bisa keluar masuk. Semua pedagang bisa menempati kios dengan membayar setiap bulan pada tanggal 1 sampai tanggal 5,” jelas Hasni.

Salah satu pedagang di Pagelaran, Erin, 42, memilih bertahan di kios darurat Pagelaran karena sudah terlanjur menandatangani kontrak perjanjian.

Memperpanjang sewa kios di Pagelaran, lanjut dia, masih diperlukan untuk mengantisipasi pembeli agar tidak kecele. Sebagai informasi, Erin juga mendapat jatah kios di Pasar Sementara Pasar Klewer di Alut.

“Omzet kami mulai membaik dan bisa menyewa kembali kios di sini [di Pagelaran]. Selagi tetap berjualan di Pagelaran karena tertaut kontrak, kami juga bakal terus mencoba mengabarkan informasi kepada pembeli jika kios di Alut juga sudah mulai buka. Jadi, sementara ini kami berjualan di dua tempat,” kata Erin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya