SOLOPOS.COM - Los Pasar Boyolali Kota mangkrak (14/1/2015). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Pasar Boyolali Kota semakin sepi. 350 los dari 700 los yang tersedia mangkrak.

Solopos.com, BOYOLALI— Sebanyak 350 dari 700 los di Pasar Boyolali Kota mangkrak. Setidaknya, sudah empat tahun terakhir ini pedagang enggan menempati los karena kondisi pasar semakin sepi.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Pengelola Pasar Boyolali Kota Bidang Retribusi, Warsito, membenarkan kondisi pasar kini semakin sepi karena pasar dikepung minimarket modern. Warsito mengatakan pedagang menempati los dengan status hak milik. Namun, pedagang rela merugi dengan tidak memanfaatkan los karena pasar sepi. Pedagang enggan kembali berdagang. Mayoritas los yang kosong berada di lantai dua sebelah barat.

Kondisi tersebut menyebabkan banyak kerugian. Sejak 2010, potensi pendapatan asli daerah (PAD) dari retribusi los menyusut. Dia menyebutkan biaya retribusi satu los Pasar Boyolali Kota adalah Rp800/hari.

”Berapa itu coba dihitung kalau Rp800 per hari kali 350 los,” kata Warsito saat ditemui wartawan di pasar Boyolali Kota, Rabu (14/1/2015).

Dalam satu tahun, setidaknya potensi PAD lebih dari Rp100 juta menguap. Selain PAD yang tidak optimal, kondisi di sekitar los-los mangkrak itu juga memprihatinkan. Pasar terlihat semakin kotor.

“Di sekitar los yang tidak terpakai itu, malah jadi seperti gudang. Buat menumpuk barang-barang dagangan,” lanjut Warsito.

Sementara itu, pedagang yang saat ini masih bertahan berjualan di Pasar Boyolali Kota mengaku pasrah. “Ya sebagian pedagang merasa sudah telanjur membeli los, jadi mau tidak mau harus berjualan.”

Selain los, di Pasar Boyolali Kota juga ada 125 kios yang terletak di lantai bawah dan atas. Saat ini, sebanyak 12 kios juga belum laku. “Kalau untuk kios hampir terisi semua, jadi PAD-nya masih bisa diandalkan,” kata Warsito terkait Pasar Kota Boyolali yang kian sepi pengunjung.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya