SOLOPOS.COM - Seorang pedagang menunjukkan bak kontrol saluran limbah di Pasar Argosari, Selasa (13/5/2014). (JIBI/Harian Jogja/David Kurniawan)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Teka teki bau tak sedap dari belakang Pasar Argosari ternyata disebabkan sampah yang jarang diangkut petugas kebersihan.

Seorang pedagang, Beny Sunaryo, mengatakan petugas memilih menunggu sampah menumpuk dan bak penampungan sampah penuh. Petugas kebersihan juga kerap terlambat mengambil sampah-sampah yang sudah menumpuk.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

“Pengambilan tidak rutin. Kadang dua hari sekali, tak jarang pula diambil setelah sampah menumpuk tiga hari,” ujarnya, Jumat (30/5/2014).

Dia berharap petugas kebersihan rutin mengambil sampah-sampah demi kebersihan dan kenyamanan pasar.

Hal senada diungkapkan Wastini, pedagang sembako di Argosari. Hampir saban hari di pintu selatan pasar tercium aroma tidak sedap. Dia berharap sampah-sampah tiap hari dibersihkan agar tidak menyebabkan pencemaran.

Apabila dibiarkan, ujung-ujungnya berpotensi rentan penyakit dan memengaruhi tingkat kunjungan calon pembeli.

“Ya kalau terus-terusan begini [bau tak sedap], siapa yang mau datang. Jangankan membeli, lewat pun mungkin akan pikir-pikir,” ungkap Wastini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya