SOLOPOS.COM - Ivan Saputra, 24, dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih, 21 saat menanam pohon nangka di Desa Pasung, Kecamagan Wedi, Kamis (11/11/2021) pagi. Selain sebagai kenang-kenangan, penanaman pohon itu juga untuk mendukung pengembangan desa agrowisata di daerah setempat. (Solopos.com/Ponco Suseno)

Solopos.com, KLATEN – Pasangan pengantin asal Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Klaten, rela berhujan-hujanan untuk sekadar menanam bibit pohon di kampung mereka. Penanaman pohon itu merupakan sebuah kearifan lokal yang wajib dilaksanakan pasangan pengantin baru di desa setempat.

Kamis (11/11/2021) pagi, kiranya menjadi hari spesial bagi Ivan Saputra, 24, dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih, 21. Saat momentum tanggal cantik itu berlangsung, keduanya sepakat menikah.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tak ingin momentum spesialnya berlalu begitu saja, Ivan Saputra dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih menandainya dengan menanam dua pohon nangka. Setelah ijab kabul di Kantor Urusan Agama (KUA) Wedi pukul 08.00 WIB, keduanya bergegas menuju ke salah satu ruas jalan di Desa Pasung, Kecamatan Wedi.

Baca Juga: Kisah Kades Pasung Klaten, Dimusuhi Warga Gara-Gara Pandemi Covid-19

Pagi itu, Ivan Saputra dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih menerobos hujan deras di kawasan Wedi. Masih dalam balutan busana pernikahan, Ivan dan Putri turun dari mobilnya di tengah jalan utama Desa Pasung.

Ivan dengan pakaian jas dan berpeci hitam turun dari mobilnya terlebih dahulu. Sejurus kemudian, giliran Putri Winda Ayu Prasetyaningsih yang masih berbusana pengantin warna putih mengikuti jejak suaminya.

Meski kondisi hujan deras, Ivan dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih tetap antusias ingin merampungkan “ritual” menanam pohon nangka di Desa Pasung. Ivan dan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih ingin di hari spesialnya itu dapat bermanfaat bagi lingkungan, salah satunya dengan menanam.

Baca Juga: Marak Pencurian Buah di Pasung Klaten, Pemdes Pilih Tak Lapor Polisi

Ivan langsung mengambil cangkul untuk menanam bibit pohon nangka. Sedangkan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih membantu suaminya dengan memegangi bibit pohon nangka agar posisinya pas saat ditanam. Turut menyaksikan saat penanaman pohon itu, yakni rombongan pengantin dan Kepala Desa (Kades) Pasung, Kecamatan Wedi, Sumarsono.

“Pohon nangka ini untuk kenang-kenangan dari kami. Untuk cerita di masa mendatang [untuk anak cucu]. Kami akan terus memantau pohon nangka ini hingga besar dan berbuah. Kami ingin mencicipi buahnya juga,” kata Ivan Saputra, 24, saat ditemui Solopos.com di Desa Pasung, Kecamatan Wedi, Kamis (11/11/2021).

Hal senada dijelaskan Putri Winda Ayu Prasetyaningsih. Menanam pohon nangka menjadi bagian dari cara merayakan pernikahannya. Di samping itu, menanam pohon nangka itu juga untuk memenuhi kewajiban sebagai salah seorang warga.

Baca Juga: Ini Hlo, 5 Daya Tarik Desa Pasung Klaten Hingga Digeruduk Warga Blitar

Di Pasung terdapat kewajiban bagi pengantin untuk menanam dua bibit tanaman buah-buahan, seperti buah nangka.

“Rasanya senang dapat menanam di hari ini. Kami akan memantau terus tanaman yang sudah kami tanam ini ke depannya. Kami pun berharap, semoga desa saya semakin maju ke depannya,” kata Putri Winda Ayu Prasetyaningsih.

Sebelum melepas masa lajang, Putri Winda Ayu Prasetyaningsih dan Ivan Saputra sudah saling mengenal sejak duduk di bangku SMK di Gantiwarno. Saat ini, Putri Winda Ayu Prasetuaningsih dan Ivan Saputra sudah bekerja.

Baca Juga: Puluhan Warga Blitar Geruduk Balai Desa Pasung Klaten, Ada Apa?

Putri Winda Ayu Prasetyaningsih merupakan anak dari pasangan Kontet Hariyanto dan Winarti. Putri Winda Ayu Prasetyaningsih berdomisili di Dukuh Karangan RT 001/RW 004, Desa Pasung. Kecamatan Wedi. Sedangkan Ivan Saputra putra dari Hadi Wiyono dan Warsini, warga Muruh Kidul, Desa Muruh, Kecamatan Gantiwarno.

“Di desa kami memang sudah ada peraturan desa (perdes) bahwa setiap warga yang menikah di sini diwajibkan menanam tanaman buah-buahan [dua bibit tanaman]. Kebetulan, Putri Winda Ayu Prasetyaningsih dan Ivan Saputra ingin menanam sendiri. Kami hanya menunjukkan lokasinya. Di luar pengantin ini, ada juga yang menitipkan ke kami untuk dibantu penanamannya,” kata Kades Pasung, Kecamatan Wedi, Sumarsono.

Sumarsono mengatakan penanaman pohon yang dilakukan para pengantin di Pasung dalam rangka mendukung program desa agrowisata di desa setempat. Hingga sekarang, di Pasung sudah terdapat lebih dari 1.000 tanaman buah.

Baca Juga: Mau Menikah, Calon Pengantin di Pasung Klaten Wajib Tanam Buah-Buahan

Ribuan tanaman buah-buahan itu ditanam sejak empat tahun terakhir. Di antara jenis tanaman tersebut, seperti belimbing, nangka, kelengkeng, jambu air, dan lainnya.

“Saat ini sudah berlangsung musim hujan. Waktu yang tepat untuk menanam juga. Soalnya perawatan tanaman jadi lebih mudah. Semua tanaman yang ditanam di pinggir jalan di jalan utama Pasung untuk mendukung konsep desa agrowisata. Sesuai rencana, desa agrowisata di-launching tahun 2022,” kata Sumarsono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya