SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sragen (Espos)–Setelah menunggu sekian hari, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sragen akhirnya menerima penyerahan berkas calon bupati (Cabup)-calon wakil bupati (Cawabup) independen pada hari keempat, Senin (6/12). Seorang kuli bangunan Suwardi, 44, dan pensiunan pengawas sekolah Sunarto memberanikan diri menyerahkan berkas calon independen ke KPU.

Penyerahan berkas tersebut diterima lima orang anggota KPU secara lengkap di Sekretariat KPU Sragen. Namun setelah diperiksa berkas dukungan sebanyak 35.900 pendukung itu baru ditandatangani Cabup-Cawabup independen sebanyak 50%. KPU terpaksa belum bisa menerima berkas, karena belum lengkap. Mereka masih diberi peluang sampai Rabu (7/12) hingga pukul 24.00 WIB.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua KPU Sragen Agus Riewanto saat dijumpai wartawan mengatakan kedatangan mereka bukan seperti Cabup-Cawabup, karena hanya memakai pakaian biasa seadanya. Menurut dia, KPU tidak memandang penampilan calon, melainkan komitmen calon untuk mendaftarkan diri. Peluang pendaftaran calon independen ini, imbuhnya, berlaku untuk siapa saja.

Suwardi, warga asal Ngablak RT 13/RW IV, Kroyo, Karangmalang, Sragen ini tidak banyak berkomentar saat ditanya wartawan. Dia hanya menjawab seadanya seperti orang awam yang tidak mengenal politik. Demikian halnya dengan Sunarto, pecinta tosan aji asal Sambirejo, Sragen. Dia berobsesi ingin membuat perubahan di Sragen. “Saya tidak paham politik dan tidak mau berpolitik. Saya nekat menjadi calon independen dari motivasi moral untuk perubahan Sragen,” ujarnya.

Tim Sukses Cabup-Cawabup independen, Sayid, 51, mengatakan munculnya pasangan Suwardi-Sunarto berasal dari keprihatinan terhadap kondisi Sragen. Kedua tokoh itu, terangnya, bukan berasal dari orang berduit, sehingga untuk kemenangannya banyak warga yang menyumbang. Warga Tunjungan RT 3, Bedoro, Sambungmacan ini mengaku menyumbang dana sekitar Rp 17 juta sebagai gizi politik awal.

“Kami memiliki massa akar rumput. Kami tidak ingin memasang baliho atau spanduk seperti yang dilakukan lazimnya seorang calon. Kami memiliki mesin politik gerilya, sebagaimana yang dilakukan Jenderal Sudirman saat perang kemerdekaan,” ujarnya yang diamini anggota tim sukses lainnya Tukiman.

Menurut Sayid, pendaftaran ke KPU memang sengaja mengambil momentum Senin Pon, yakni hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Tukiman menambahkan untuk kemenangan pasangan Suwardi-Sunarto, pihaknya memasang target perolehan suara mencapai 450.000 suara pada Pilkada mendatang.

trh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya