SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Penjualan rumah komersial atau menengah ke atas di Jawa Tengah mengalami penurunan 10% pada periode Januari hingga Mei 2018. Hal ini disebabkan banyak faktor mulai daya beli masyarakat hingga persoalan regulasi.</p><p>Ketua Real Estate Indonesia (REI) <a title="BEI Semarang: 2 Perusahaan Properti Jateng IPO Semester I/2018 Ini" href="http://semarang.solopos.com/read/20180424/515/912453/bei-semarang-2-perusahaan-properti-jateng-ipo-semester-i2018-ini">Jawa Tengah</a>, M.R. Prijanto, mengatakan penjualan rumah untuk nonmasyarakat berpenghasilan rendah (MBR) ini menurun. Rumah komersial ini untuk harga mulai Rp500 juta hingga Rp1 miliar. Menurutnya, kondisi perekonomian masyarakat turut memengaruhi tren ini.</p><p>&ldquo;Hal ini kami ketahui dari hasil pameran di berbagai daerah di Jateng. Ada dua analisis kami soal penurunan penjualan ini. Pertama, soal kemampuan masyarakat dan kedua terkait kemauan mereka [untuk membeli rumah],&rdquo; katanya kepada wartawan, Kamis (28/6/2018).</p><p>Menurutnya, grafik ini berbeda dibanding <a title="PROPERTI SOLORAYA : Plesungan dan Cengklik Jadi Primadona Pembangunan Perumahan" href="http://news.solopos.com/read/20171114/496/868633/properti-soloraya-plesungan-dan-cengklik-jadi-primadona-pembangunan-perumahan">penjualan rumah</a> untuk MBR yang trennya bagus. REI Jateng mencatat sudah ada 4.000 unit rumah semua jenis tipe terjual di Jateng. Jumlah ini terdata untuk penjualan Januari-Mei 2018. Selain itu, angka ini bagian dari target 10.000 unit rumah hingga akhir 2018.</p><p>&ldquo;Pada 2018 ini tren penjualan mulai Maret hingga Mei, ada tiga wilayah yang paling banyak diincar konsumen, yakni Semarang, Soloraya, dan Banyumas. Di ketiga kota ini paling dicari huniannya karena banyak industri di sana,&rdquo; imbuhnya.</p><p>REI Jateng berharap pada semester II tren bakal naik. Ia sempat mengkhawatirkan adanya gonjang-ganjing pilkada serentak di Jawa Tengah pada 27 Juni 2018 lalu bakal membuat penjualan rumah anjlok. Namun demikian, rasa waswas ini tak terbukti.</p><p>Di sisi lain, penjualan pada periode 2018 ini lebih baik daripada tahun lalu yang turun sebesar 20%. Menurutnya, upaya REI Jateng terganjal banyak kendala, antara lain persoalan aturan pemerintah, pembiayaan perbankan, dan stok.</p><p>Hal ini merujuk pada Peraturan Pemerintah No. 64/2016 tentang Pembangunan Perumahan MBR. Tahun lalu ini menjadi kendala lantaran sejumlah daerah belum memiliki regulasi pendukung berupa peraturan daerah (perda). Kini 70% wilayah di Jateng telah mempunyai aturan yang jelas mengenai<a title="Kelurahan Panularan Solo Tak Tahu Bekas RS Kadipolo Dibuat Perumahan" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180508/489/914849/kelurahan-panularan-solo-tak-tahu-bekas-rs-kadipolo-dibuat-perumahan-"> pembangunan rumah</a>.</p><p>Meskipun begitu, masih ada beberapa ganjalan di daerah antara lain analisis dampak lingkungan (amdal), izin HO, dan perizinan lokasi. Dalam hal ini merujuk pada PP No. 46/2016, pembangunan di bawah 5 hektare tak perlu izin tersebut. Namun demikian, di sejumlah wilayah masih ada pemberlakuan berbagai izin ini.</p><p>&ldquo;Sesuai PP perizinan yang dimaksud meliputi pengesahan site plan, izin mendirikan bangunan, dan pengesahan dokumen teknis,&rdquo; jelasnya.</p><p>Sementara itu, Sekretaris REI Soloraya, Oma Nuryanto, mengamini tren penjualan rumah non-MBR mengalami penurunan khususnya di Soloraya. REI Soloraya mencatat penurunan ini mencapai 35%.</p><p>&ldquo;Kami analisis ada berbagai faktor. Ini berbarengan dengan kebutuhan anak sekolah, kebutuhan Lebaran, hingga momen Pilkada serentak. Masyarakat lebih banyak menahan diri,&rdquo; jelasnya.</p><p>REI Soloraya mencatat penjualan rumah komersial di semester I ini mencapai 300-an unit. REI Soloraya menarget penjualan untuk semua jenis rumah 5.000 unit pada tahun ini. Sementara wilayah yang jadi pengembangan adalah Gentan (Sukoharjo), Colomadu (Karanganyar), dan Plesungan (Karanganyar).</p><p>&nbsp;</p>

Promosi BRI Group Berangkatkan 12.173 Orang Mudik Asyik Bersama BUMN 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya