Harianjogja.com, SLEMAN—Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Sleman menargetkan partisipasi pemilih pada Pemilu Legislatif 2014 di Sleman mencapai 95%.
Angka tersebut mengacu pada pemilu sebelumnya yang mencapai 70%. “Target idealnya 100 persen tapi memang kami paling tidak punya target lebih baik dari pemilu sebelumnya,” ucap Ahmad Shidqi, Ketua KPUD Sleman, Kamis (16/1/2014).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Ahmad Shidqi mengungkapkan, ada dua faktor yang mempengaruhi angka partisipasi pemilih. Pertama tentu sosialisasi dari KPU sebagai penyelenggara pemilu, termasuk pemerintah sebagai pemangku kepentingan yang juga punya tanggungjawab menyukseskan pemilu.
Kedua, yang tak kalah penting adalah peran dari partai politik. “Bagaimana partai membangun citra yg baik sehingga masyarakat tidak kapok memilih,” katanya.
Menurut Ahmad Shidqi, adanya kecenderungan penurunan angka partisipasi sejak Pemilu pasca reformasi hingga 2009 lalu disebabkan pikiran bahwa setelah pemerintahan baru terbentuk pasca pemilu, tampak tidak ada perubahan. Baginya, hal tersebut bukan menyangkut soal teknis penyelenggaraan.
“Bagaimana peserta yang akan dipilih itu benar-benar bisa meyakinkan pemilih bahwa mereka itu layak dipilih, dipercaya kembali, dan membawa harapan bagi masyarakat,” imbuhnya.
Adanya warga yang tidak mau memilih (golput) memang menjadi kekhawatiran semua pihak. Tidak hanya KPU tapi partai politik pun juga akan dirugikan. “Otomatis tingkat legitimasi perolehan suara akan berkurang jika partisipasinya menurun,” ujarnya.
Untuk mengantisipasinya, secara teknis Ahmad Shidqi menyatakan memang tanggungjawab KPU untuk sosialisasi terkait waktu penyelenggaraan, tata cara pemilihan, termasuk apa pentingnya pemilu.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
