SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, JAKARTA &ndash;</strong> DPP <a href="http://news.solopos.com/read/20180910/496/938945/demokrat-dianggap-main-dua-kaki-andi-arief-tuding-pan-pks-sama-saja">Partai Demokrat</a> laman berita asing <em>Asia Sentinel</em> ke Dewan Pers, Senin (17/9/2018). Partai Demokrat menuding pemberitaan di laman itu telah menyudutkan Susilo Bambang Yudhoyono.</p><p>"Kami telah menyampaikan pengaduan resmi kami ke Dewan Pers untuk ditindaklanjuti. Media yang kami adukan adalah <em>Asia Sentinel</em>, sebuah media <em>online</em> dengan laman yang memiliki IP address Hong Kong," kata Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan di Dewan Pers, Jakarta, Senin (17/9/2018).</p><p>Hinca menjelaskan alasan pihaknya mengadukan pemberitaan oleh media asing ke Dewan Pers di Indonesia. Menurut Hinca, isi pemberitaan Asia Sentinel yang tanpa konfirmasi dan beropini menyudutkan Demokrat dan Ketua Umum Demokrat <a href="http://news.solopos.com/read/20180913/496/939504/sby-prabowo-bertemu-demokrat-bantah-main-dua-kaki">Susilo Bambang Yudhoyono</a>. </p><p>"Di Indonesia yang memuat besar <em>Rakyat Merdeka</em>, tapi memang mereka merujuk ke media <em>Asia Sentinel</em> tadi. Lalu begitu juga <em>JPNN</em> mengutip begitu saja termasuk media televisi <em>Metro TV</em>," kata Hinca, sebagaimana dilansir <em>Antara, </em>Senin. </p><p>Dia mengatakan sejauh ini pihaknya telah mengajukan hak jawab ke media cetak yang mengutip pemberitaan <em>Asia Sentinel</em>. Persoalan dengan pemberitaan media tersebut juga telah selesai. Pihaknya akan meminta arahan dan nasihat kepada Dewan Pers untuk pengutipan berita <em>Asia Sentinel</em> oleh media lainnya yang tanpa melakukan konfirmasi.</p><p>Hinca menegaskan apa yang diberitakan <em>Asia Sentinel</em> adalah merujuk kepada persidangan di sebuah pengadilan di negara Mauritus. Perkara pengadilan itu merupakan perkara perdata yang tidak bisa dikonfirmasi teregister atau tidak. Kemudian dalam pemberitaan itu penulis berita Asia Sentinel memasukkan opini pribadi dengan menyebut Bank Century sebagai Bank SBY dan ada aliran dana Century kepada Partai Demokrat. Isi berita yang mengandung opini itu kemudian dikutip begitu saja oleh media besar Tanah Air.</p><p>"Tuduhan, fitnah, opini tanpa konfirmasi dan seterusnya sangat merugikan kami. Sebagai partai politik tentu jadi kewajiban sekaligus hak kami meluruskan ini. Dewan pers jadi tempat kami mengadu," jelas Hinca. Hinca mengatakan pihaknya telah berupaya menelusuri alamat dan nomor kontak laman berita <em>Asia Sentinel</em>. Namun dalam lamannya, media itu hanya mencantumkan alamat <em>email</em>. Bagi Demokrat, kredibilitas <em>Asia Sentinel</em> sangat patut dipertanyakan.</p><p>Wakil Ketua Dewan Pers Ahmad Jauhar mengatakan segera mempelajari persoalan itu. "Ini akan menjadi salah satu agenda yang dibahas di komisi pengaduan Dewan Pers. Kami juga akan mencoba menghubungi Dewan Pers Hong Kong," jelas Jauhar.</p><p>Dalam laporannya laman berita Asia Sentinel menyebutkan adanya konspirasi pencurian uang negara sebesar US$12 miliar setara Rp178 triliun yang melibatkan 30 pejabat negara dan mencucinya melalui perbankan internasional.</p><p>Laporan berjudul <em>Indonesia’s SBY Government: "Vast Criminal Conspiracy"</em> yang ditulis John Berthelsen itu menyebutkan ada keterkaitan Ketua Umum Demokrat SBY dengan kasus Bank Century.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya