SOLOPOS.COM - Hasil rehab RTLH yang hanya menggunakan dana bantuan dari BLM PNPM-MP di Kampung Kusumodingratan, Kemlayan, Solo, Jumat (6/7/2012). (FOTO: Ayu Prawitasari/JIBI/SOLOPOS)

Hasil rehab RTLH yang hanya menggunakan dana bantuan dari BLM PNPM-MP di Kampung Kusumodingratan, Kemlayan, Solo, Jumat (6/7/2012). (FOTO: Ayu Prawitasari/JIBI/SOLOPOS)

Hari sudah tak pagi lagi, Rabu (4/7). Namun Ketua RT 004/RW 008 Sangkrah, Solo, Farhat Kamil masih belum selesai mandi pagi. Dulu bertemu dengannya di jam yang sama tidak semudah sekarang. Sebagai tokoh masyarakat Sangkrah, Kamil begitu dia akrab disapa sejak pagi hingga malam selalu berkeliling kampung melakukan banyak aktivitas sosial.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya sudah mengundurkan diri dari semua kepengurusan. Capek. Pergantian bagus supaya warga lain juga bisa merasakan apa yang saya rasakan,” ujarnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebagai anggota LKM, pengurus LPMK, pengelola sanitasi masyarakat (sanimas) Insan Harapan yang dibangun dengan dana dari BORDA (sebuah NGO dari Jerman) dengan dana lebih dari Rp200 juta pada 2006 lalu, Kamil mengaku seluruh waktunya banyak tersita selama ini. “Tak dapat apa-apa malah sering difitnah. Ya lebih baik mundur. Saya sudah katakan nanti kalau ada kesulitan, saya siap bantu. Tapi ya tidak gratis. Ada tarif sebagai seorang profesional. Ini sebuah pembelajaran bagus untuk saya dan warga lainnya,” tegasnya.

Sekarang ini, Kamil mengaku hanya aktif di satu kepengurusan yaitu Asosiasi KSM Sanimas Jateng. Tak semata-mata lelah, Kamil mengakui. Ruwetnya distribusi bantuan untuk warga miskin juga menambah keenggannya meneruskan kepengurusan di berbagai organisasi sosial. Bantuan kelompok usaha bersama (KUBe) sebagai contoh. “KUBe di Kota Solo ini sangat eksklusif. Hanya segelintir yang tahu karena pengajuannya sangat aneh. Melalui pengurus partai di tingkat kelurahan turun hingga ke RW. Nama yang terkumpul sebagai calon penerima selanjutnya diajukan ke kelurahan lalu diajukan lagi ke dinas. Benar-benar membuat stres yang seperti itu,” ujarnya. Saat bantuan turun sudah bisa ditebak bahwa parpol yang bersangkutan akan mengklaim bahwa bantuan tersebut adalah bantuan dari pihaknya, bukan uang pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya