SOLOPOS.COM - Lambang PDI Perjuangan (JIBI/Dok)

Parpol Karanganyar, khususnya PDIP meradang menyusul tudingan parpol tersebut berafiliasi dengan konunis.

Solopos.com, KARANGANYAR — Keluarga besar PDI Perjuangan (PDIP) Karanganyar meradang menyusul tudingan beberapa petinggi partai berlambang kepala banteng moncong putih punya afiliasi dengan komunis. Tudingan itu dilontarkan salah satu pembicara dalam acara Silaturahmi Kerukunan Umat Beragama Karanganyar di DPRD Karanganyar, Senin (22/2/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Apalagi tudingan tersebut disampaikan di hadapan ratusan kepala desa (kades), lurah, camat, dan tokoh-tokoh lintas agama. Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Karanganyar telah melaporkan insiden tersebut kepada DPD PDIP Jawa Tengah (Jateng) dan DPP PDIP.

Penjelasan tersebut disampaikan Ketua DPC PDIP Karanganyar, Endang Muryani, saat ditemui wartawan di Ruang Fraksi PDIP DPRD Karanganyar, Selasa (23/2/2016).

Dia mendapat banyak laporan terkait pernyataan pembicara yang dinilai mendiskreditkan PDIP itu. “Via telepon sudah saya laporkan kejadian ini kepada DPD PDIP Jateng, dan telah diteruskan kepada DPP PDIP. Saya diminta merespons peristiwa ini dengan mengumpulkan informasi dan bukti pernyataan dari nara sumber yang mendiskreditkan PDIP ini,” kata dia.

Endang menyatakan sudah mendapat testimoni dari sejumlah peserta silaturahmi yang memberi konfirmasi adanya pernyataan dari pembicara yang menyudutkan PDIP. Tapi dia mengaku belum memiliki bukti otentik tentang pernyataan pembicara berinisial AK tersebut.

“Pernyataan dari beberapa peserta silaturahmi sudah kami dapat. Tapi bukti otentiknya belum. Kami akan berhati-hati dalam menyikapi situasi ini, lantaran ini isu yang sangat sensitif. Kalau benar apa yang disampaikan para kades ini, kami tidak bisa menerima,” ujar dia.

Mendengar Langsung

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Selokaton, Gondangrejo, Sutarman, saat dihubungi Solopos.com, melalui ponsel, Selasa, mengaku mendengar dan melihat langsung salah satu pembicara menuduh beberapa petinggi PDIP punya afiliasi dengan komunis.

Sutarman merupakan salah satu peserta dalam forum silaturahmi tersebut. Kegiatan gelaran FKUB Karanganyar itu mengambil tema Meningkatkan Ketahanan Nasional dengan Menangkal Gerakan Ekstrem dan Memperteguh Kerukunan antar-Umat Beragama.

“Selain menuduh petinggi PDIP mendukung gerakan komunisme, si pembicara juga mengatakan pemerintah telah disusupi orang-orang komunis. Mulai dari menteri, ring 1, sudah disusupi orang komunis. Dia juga menampilkan slide foto-foto,” tutur Sutarman.

Sedangkan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Karanganyar, Badaruddin, saat dihubungi Solopos.com, melalui ponsel, Selasa, mengatakan kegiatan silaturahmi digelar oleh FKUB. Badaruddin bertindak sebagai moderator dalam kegiatan tersebut.

Dia mengaku sudah meminta maaf kepada Ketua DPC PDIP Karanganyar, Endang Muryani, terkait paparan materi dari pembicara silaturahmi, yang dirasa mendiskreditkan PDIP. “Saya tidak kontrol materi [dari nara sumber]. Ini murni kekeliruan saya,” kata dia.

Badaruddin menjelaskan apa yang disampaikan AK merupakan data keilmuan, yang juga pernah disampaikan dalam forum MUI Solo. Menurut dia tidak ada tuduhan pemerintah saat ini disusupi orang komunis, dan petinggi PDIP mendukung komunis.

“Saya tidak dengar yang seperti itu, cuma digambarkan satu demi satu, ini begini, ini begitu. Kalau kata-kata pemerintah disusupi komunis, saya tidak dengar. Juga tidak ada kata-kata petinggi parpol mendukung komunis. Sekali lagi ini kekeliruan saya,” imbuh dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya