SOLOPOS.COM - Ilustrasi Kelenteng Sam Po Kong, Kota Semarang. (Instagram-@fahmianhar)

Parkir di kawasan Klenteng Sam Po Kong Kota Semarang kembali menjadi sorotan.

Semarangpos.com, SEMARANG — Tarif parkir di kawasan kelenteng atau Klenteng Sam Po Kong Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) kembali menjadi sorotan publik dunia maya (netizen) setelah beberapa waktu lalu juga menjadi sorotan karena tarif parkir yang dianggap mahal. Kali ini netizen mengeluh karena menduga ada aksi premanisme di kawasan parkir Klenteng Sam Po Kong tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengguna akun Facebook Ery Toyib Marjuki mengeluhkan aksi premanisme yang terjadi di kawasan parkir Klenteng Sam Po Kong di dinding grup Facebook Media Informasi Kota Semarang (MIK Semar), Jumat (10/2/2017). Berdasarkan pengalaman yang ia paparkan, besaran tarif parkir yang dikenakan kepada pengunjung tak sesuai dengan apa yang tertera dalam karcis parkir.

Saat Ery Toyib hendak keluar dari kawasan Sam Po Kong, ia bertanya kepada petugas parkir terkait biaya parkir yang harus dibayar. Namun seorang pria bertato datang menghampiri dan mengatakan tarif parkir senilai Rp5.000. Petugas parkir itu pun hanya terdiam.

Setelah dibayar, Ery Toyib meminta karcis parkir. Saat membaca karcis parkir, ia melihat biaya yang dikenakan hanya Rp3.000. Ia lantas protes kepada petugas parkir tersebut, namun lagi-lagi yang menjawab adalah pria bertato yang tak diketahui identitasnya.

Lho biasane 5ewu kok, lha kui karcis e tulisan e piro mbak [Biasanya Rp5.000 kok, itu tulisannya berapa mbak?]” tanya sang pria bertato seperti dikutip Ery Toyib. Dengan ekspresi wajah panik, petugas parkir lantas memberikan uang kembalian Rp2.000.

Kiriman cerita tentang parkir di Sam Po Kong itu pun menuai beragam respons dari netizen member MIK Semar. Sebagian netizen juga mengaku pernah mendapat pengalaman yang sama saat berkunjung ke Kelenteng Sam Po Kong.

Sementara itu, sejumlah netizen member MIK Semar menyatakan pria bertato itu sudah melakukan aksi premanisme. “Premanisme sebongsone wes rak usum. Sikat [Sudah bukan zasmannya premanisme dan semacamnya],” tulis pengguna akun Facebook Tri.

Tak sedikit juga yang menyarankan agar aksi premanisme di kawasan parkir Kelenteng Sam Po Kong Kota Semarang dilaporkan kepada pihak berwajib. Namun sebagian netizen menganggap aksi premanisme dengan memungut biaya parkir yang tak sesuai itu memang sulit dihentikan.

Kanit Binmas Polsek Semarang Barat, AKP S. Manurung, memberikan pengarahan kepada Jukir Kelenteng Sam Po Kong di Aula Mapolsek Semarang Barat, Kota Semarang, Jateng, Jumat (30/12/2016). (Facebook.com-Purnomo Budi Setiyawan)

Kanit Binmas Polsek Semarang Barat, AKP S. Manurung, memberikan pengarahan kepada Jukir Kelenteng Sam Po Kong di Aula Mapolsek Semarang Barat, Kota Semarang, Jateng, Jumat (30/12/2016). (Facebook.com-Purnomo Budi Setiyawan)

Benar saja, belum lama ini sejumlah juru parkir di Kelenteng Sam Po Kong memang dibina pihak Polsek Semarang Barat karena memungut biaya parkir yang tak sesuai. Nyatanya pembinaan oleh polisi itu tak memberikan efek jera, terbukti dengan kembali terjadinya pemungutan biaya parkir yang tak sesuai oleh sejumlah oknum yang dianggap sebagai preman Kelenteng Sam Po Kong Semarang. (Ginanjar Saputra/JIBI/Semarangpos.com)

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya