SOLOPOS.COM - Jukir Malioboro mogok (Gilang Jiwana/JIBI/Harian Jogja)

Parkir Malioboro masih dilakukan penataan

Harianjogja.com, JOGJA-Juru parkir kendaraan roda dua di kawasan Malioboro menginginkan adanya simulasi relokasi parkir ke Taman Parkir Abu Bakar Ali (ABA) selama sehari sampai satu pekan untuk menganalisa dampak sosial akibat relokasi tersbut.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

“Simulasi disesuaikan dengan kondisi di lapangan saat hari sepi, saat ramai, dan saat hari libur,” kata Ketua Paguyuban Parkir Malioboro, Sigit Karsana Putra, saat dihubungi Jumat (25/3/2016). Dalam simulasi tersebut, kata dia, nanti akan tahu dampak yang dirasakan jukir.

Menurut Sigit, semua jukir Malioboro yang terdampak relokasi sepakat dengan adanya penataan kawasan Malioboro menjadi plasa pedestrian, namun ia meminta Pemerintah Kota juga memperhatikan nasib jukir yang sudah puluhan tahun mencari nafkah di kawasan tersebut.

Ihwal tawaran kompenasai Rp50.000 per hari selama dua bulan untuk semua juru parkir dan pembantunya, Sigit tidak mempersoalkan. Yang dikhawatirkan jukir, kata dia, adalah timbulnya jukir-jukir baru di sirip Malioboro, di beberapa jalan tembus menuju Jalan Mataram.

Menurutnya, tidak ada jaminan parkir kendaraan roda empat di sirip Malioboro nantinya juga digunakan sebagai parkir kendaraan roda dua, karena posisinya yang lebih dekat dengan Malioboro.

“Walaupun belum terjadi tapi harus diantisipasi karena ABA bisa sepi,” kata dia.

Sigit mengakui keinginan simulasi tersebut setelah pihaknya berkonsultasi dengan dewan kota maupun dewan DIY. Dalam konsultasi tersebut, kata dia, dewan sepakat adanya penundaan relokasi selama pemerintah belum bisa menjamin kehawatiran-kehawatiran para jukir.

Bahkan, ujar Sigit, para jukir sudah berunding dengan Unit Pelaksana Tugas (UPT) Malioboro bahwa pendataan ulang jukir pada 28 Maret mendatang diundur. “Tanggal 28 semua jukir tidak akan ada yang datang ke UPT. Kita menunggu simulasinya dulu, menganalisa dampak [dari relokasi],” tegas dia.

Ia juga mengklarifikasi bahwa aksi libur semua jukir selama beberapa jam yang dilakukan pada Kamis (24/3/2016) bukan merupakan aksi mogok, namun karena jukir memang dipanggil DPRD DIY untuk audiensi soal relokasi parkir sisi timur Malioboro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya