SOLOPOS.COM - Suasana di serambi Masjid Sheikh Zayed sebelum Salat Jumat perdana berlangsung, Jumat (3/3/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati).

Solopos.com, SOLO – Evaluasi masih perlu dilakukan dalam membangun pariwisata Solo.

Ketua Bidang Promosi dan Advertising Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Solo, Bambang ‘Gage’ Nugroho mengatakan pemerintah Kota Solo perlu mengadakan focus group discussion (FGD) dengan tujuan menangkap dan mempersiapkan potensi ekonomi geliat destinasi baru.

Promosi Telkom Apresiasi Wahyu, Warrior Telkom Akses yang Viral karena Bantu Petani

Dia mencontohkan potensi destinasi Masjid Sheikh Zayyed. “Maksudnya apa saja sih potensi ekonomi yang memungkinkan ada di sana, apakah oleh-oleh dengan karakter tertentu atau secara umum khas Solo? Efeknya apa saja, parkir sudah siap belum? Berapa kantong parkir? Berapa tarif parkirnya yang rasional untuk umum, bus dan pribadi? Atau potensi-potensi yang lain yang mungkin dibedah?” papar Gage saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (3/6/2023).

Menurutnya, pemerintah Kota Solo juga perlu melihat respon pelaku ekonomi bisnis menangkap peluang ini dan diskusi bersama bisa menjembatani penataan pariwisata Solo yang lebih baik. Dinas Pariwisata dinilai belum cukup baik dalam mengelola potensi destinasi keagamaan, terlebih melihat belum terstrukturnya kegiatan keagamaan yang ada.

Gage berpendapat hal ini perlu segera ditangani karena kaitannya dengan Masjid Sheikh Zayyed dan fasilitas pendukungnya, juga wacana membentuk Islamic Centre. “Apakah Pemkot mempersiapkan shuttle bus dan fasilitas lainnya? Itu perlu dipikirkan dengan baik sehingga warga luar kota yang pulang dari sana puas,” tambah dia.

Dosen Sosiologi Fisip UNS, Siti Zunariyah, mengatakan titik-titik pariwisata Solo masih memicu persoalan yang mengganggu aktivitas sosial masyarakat terutama karena jalan macet dan area parkir terbatas. “Itu juga membawa masalah lain, tidak hanya kesenjangan sosial tetapi isu lingkungan seperti polusi, penambahan timbunan sampah, juga berkurangnya lokasi daur ulang sampah dan tergerusnya Ruang Terbuka Hijau (RTH),” papar Zunariyah saat dihubungi Solopos.com, Jumat (2/6/2023).

“Orang datang ke Solo tidak hanya hadir tapi juga makan dan beraktivitas lainnya, menyebabkan muncul masalah sampah yang jumlahnya bertambah setiap harinya,” ujar Zunariyah. Menurut Zunariyah, hal itu perlu diantisipasi dan jangan lalai dipikirkan.

Ketersediaan air juga perlu dijaga, dengan semakin banyak hotel di Kota Solo tentunya konsumsi air mereka sangat tinggi terutama saat okupansi hampir mencapai 100%.

Dia menambahkan, Solo harus tetap nyaman dan tidak sumpek, wisatawan tidak hanya datang ke Solo untuk melihat Solo Safari atau salat di Masjid Sheikh Zayyed. Ambience kota yang sejuk dan teratur juga harus terjaga agar wisatawan betah.

Kota yang semakin macet juga membuat masyarakat asli Solo tidak nyaman. Pembangunan pariwisata saat ini didukung dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan bersamaan, membuat pembangunan terasa tidak berhenti sementara pariwisata masih berjalan di tempat.

Pembangunan juga harus melihat daya dukung lingkungan seperti ambang batas polusi Solo dan juga keberadaan RTH jangan sampai digusur. Juga sarana prasarana yang mendukung pengelolaan sampah.

“Perencanaan pembangunan seharusnya diperhatikan dengan serius, jangan terlena dengan iming2 pertumbuhan ekonomi dan PAD dari pariwisata. Apakah perencanaan selama ini diabaikan atau merupakan isu yang dimarjinalkan?” tambahnya.

Zunariyah mengakui pariwisata vital dikembangkan di Solo karena kota ini tergolong miskin sumber daya alam (SDA). Pembangunan pariwisata dianggap bisa menumbuhkan ekonomi dengan cepat terutama di era otonomi daerah. Namun dia yakin, pemerintah Solo bisa mengembangkan pariwisata yang menguntungkan dan tidak menimbulkan dampak buruk ke lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya