SOLOPOS.COM - Ilustrasi kereta kencana, salah satu potensi daya tarik wisata Kota Solo (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Wacana Kementerian Pariwisata untuk mendorong Kota Solo sebagai salah satu destinasi utama 2015 mendatang disambut positif sejumlah kalangan. Sayangnya, masalah klasik seputar destinasi dan akses masih menjadi kendala.

Wacana tersebut digulirkan Menteri Pariwisata, Arief Yahya, saat membuka pergelaran perdana Festival Payung Indonesia 2014 di Taman Balekambang Solo, Jumat (28/11) lalu. Menteri menyampaikan komitmennya untuk merealisasikan gagasan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya berharap Kota Solo bisa menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia. Kami akan gencar mempromosikan Kota Solo ke luar negeri. Di sini seni budayanya kaya, ini menjadi salah satu daya tarik utama bagi wisatawan untuk datang,” kata Arief.

Ekspedisi Mudik 2024

Arief membeberkan Kementerian Pariwisata telah membuat poling perbandingan daya tarik pariwisata. Hasilnya, 65% bersumber dari kebudayaan, 35% berasal dari keindahan alam, dan 5% berasal dari kriya seni setempat.

Kendala Akses
Kepala Bidang Promosi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Budi Sartono, menilai wacana yang digulirkan pemerintah pusat tersebut masih dihadapkan pada kendala destinasi dan akses.

“Kami tidak bisa berdiri sendiri. Harus ada cakupan dengan daerah lain di Soloraya. Tantangan kami sampai saat ini masih berkutat di destinasi dan akses. Butuh komitmen yang besar dari semua pihak termasuk otoritas bandara, organda, Pemda Soloraya dll,” ujar Budi, saat berbincang dengan Solopos.com di kantornya, Senin (1/12/2014) siang.

Menurut Budi, pihaknya telah membuat pemetaan sejumlah destinasi wisata baru di Soloraya. “Kami mencoba segmen khusus yang unik. Misalnya Candi Sukuh-Cetho, Gunung Merapi melalui entry Selo [Boyolali], Sangiran, dan Candi Putih yang baru dibuka di kawasan Pucang Sawit [Jebres, Solo],” jelasnya.

Satukan Pemda!
Ketua Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Solo, Daryono, menyambut baik wacana yang digulirkan pemerintah pusat. “Sebagai pelaku kami menyambut baik wacana ini. Pertumbuhan akomodasi di Solo sudah signifikan. Selama lima tahun ke depan juga sudah ada konektivitas dengan Semarang dan Jogja. Kami berharap momentum ini bisa jadi embrio,” ujarnya.

Menurut Daryono, saat ini tantangan terbesar merealisasikan gagasan Solo sebagai destinasi utama pariwisata Indonesia adalah menyatukan komitmen pemda di Soloraya. “Kepala Daerah di Soloraya harus satu visi untuk mewujudkan ini. Kalau benar terealisasi, Solo bisa menjadi sentral di antara Semarang dan Jogja. Ini pekerjaan rumah kami bersama,” tutupnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya