SOLOPOS.COM - TINGKATKAN KUNJUNGAN -- Sepasang wisatawan asing tengah berada di city walk Jalan Slamet Riyadi Solo. Pemkot Solo dan BPPIS menargetkan peningkatan jumlah wisatawan asing khususnya dari Malaysia. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

TINGKATKAN KUNJUNGAN -- Sepasang wisatawan asing tengah berada di city walk Jalan Slamet Riyadi Solo. Pemkot Solo dan BPPIS menargetkan peningkatan jumlah wisatawan asing khususnya dari Malaysia. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bakal menggarap lebih serius pasar wisata Malaysia. BPPIS pun sengaja membidik pasar ini bukan tanpa alasan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disampaikan Ketua BBPIS, Hidayatulloh Albanjari, Solo memiliki penerbangan langsung Solo-Malaysia, oleh Air Asia. Tetapi, selama ini dominasi pasar penerbangan tersebut adalah tenaga kerja Indonesia (TKI), bukan wisatawan. “Jadi, kami akan mencoba mengembangkan dan memperbesar pasar ini, tidak hanya untuk kalangan TKI tapi wisatawan,” kata Hidayatulloh.

Pihaknya pun sudah melakukan observasi pasar saat agenda Matta Fair beberapa waktu lalu. “Dan potensi pasarnya memang sangat luar biasa.” Secara nasional saja, wisatawan dari Malaysia ini termasuk penyumbang terbesar kedua setelah Singapura. Dengan kisaran angka wisatawan 1,1 juta per tahun. Kalau untuk negara Asia lainnya justru sumbangannya sangat kecil. Hanya saja, mayoritas wisatawan dari Malaysia lebih memilih berwisata ke Bandung dan Jogja.

“Wisatawan Malaysia ke Bandung bisa mencapai angka 360.000 orang per tahun. Angkanya cukup tinggi karena ada lima kali sehari penerbangan PP Bandung-Malaysia. Saat kami bertemu dengan para travel agent dari Malaysia di Matta Fair, mereka mengatakan ada kejenuhan di Bandung, jadi Solo berpotensi sebagai daerah wisata alternatif.”

Ia menambahkan, secara profil wisatawan Malaysia cukup signifikan mendukung pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Lama tinggal mereka mencapai 5,03 hari dengan rata-rata belanja berkisar US$134,42. Selain itu, masih dari hasil observasi pasar, segmen menengah wisatawan Malaysia juga dinilai sangat kuat. Hal ini yang menyebabkan nilai uang yang disisihkan untuk berwisata cukup besar.

Upaya memperkuat pasar wisatawan dari Malaysia ini diikuti dengan rencana keikutsertaan Solo dalam Matta Fair 2013 dengan kekuatan penuh. “Keikutsertaan kami tahun ini kan hanya numpang Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tahun depan kami akan ikut dengan kekuatan sendiri,” tegas Hidayatulloh.

Kabid Promosi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Budi Sartono, menyampaikan pihaknya siap dengan rencana keikutsertaan Solo secara penuh dalam ajang promosi pariwisata paling bergengsi di Asia tersebut. Ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan oleh para penggiat pariwisata di Solo yakni paket yang menarik bagi wisatawan Malaysia. “Solo punya potensi yang bisa menarik wisatawan Malaysia untuk datang ke Solo. Karena paket yang banyak diminta mereka di antaranya paket wisata religi, city tour, golf tour dan twin tour yakni wisata yang memadukan dua kota, Solo dan Jogja,” imbuh Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya