SOLOPOS.COM - Ilustrasi (en.wikipedia.org)

Pariwisata Indonesia terus digeber oleh pemerintah.

Solopos.com, JAKARTA – Sebanyak 5.000 kapal pesiar ditargetkan singgah di perairan Indonesia hingga 2019 mendatang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Target itu dipatok oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) setelah diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 105/2015 dalam rangka mendukung wisata bahari. Peraturan baru tersebut berkaitan dengan proses Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT).

Kadatangan ribuan kapal pesiar itu diprediksi akan berkontribusi dalam perolehan devisa sebesar US$500 juta.

“Selama tahun 2015 sektor pariwisata kami targetkan dapat mendatangkan 10 juta wisatawan mancanegara, dengan devisa lebih dari US$12 miliar. Dan kami menargetkan dua kali lipat jumlah pengunjung menjadi sebanyak 20 juta wisman pada tahun 2019,” kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam siaran persnya, Minggu (8/11/2015).

Selain itu, Kementerian Pariwisata juga menargetkan pertumbuhan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia, dari 9,5 juta wisman pada tahun 2014, menjadi 20 juta wisman pada lima tahun dari sekarang.

Untuk mencapai target itu, Pemerintah RI tidak lagi menerapkan azas cabotage penuh bagi turis dari bidang pelayaran.

Dengan penarikan azas cabotage ini, penumpang dapat naik dan turun dari kapal pada lima pelabuhan di Indonesia, yaitu Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Perak, Pelabuhan Belawan, Pelabuhan Makassar, dan Pelabuhan Benoa Bali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya