SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pariwisata Gunungkidul, tiga resort mewah di kawasan Purwosari dan Tanjungsari dibuat oleh pemilik modal dari luar daerah.

WONOSARI – Kepala Kantor Penanaman Modal Pelayanan Terpadu (KPMPT) Gunungkidul Aziz Saleh tidak memermasalahkan makin banyaknya investor luar daerah yang menanamkan modal di Gunungkidul. Syaratnya, investor tersebut harus melibatkan tenaga lokal serta bahan baku dari daerah tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Baik pengusaha lokal maupun dari luar daerah mendapatkan perlakuan sama. Yang paling penting mereka bersaing secara sehat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” kata Aziz kepada Harian Jogja, Selasa (20/1/2015).

Aziz tidak menampik pembangunan tiga resort mewah di kawasan pesisir (Purwosari dan Tanjungsari) dilakukan oleh pemilik modal dari luar daerah. “Masak mau kami tolak, kan tidak mungkin. Kalau pengusaha lokal ada yang mau, kami akan welcome,” katanya.

Mengenai banyaknya investor dari luar daerah, Aziz mengaku tidak khawatir. Sebab, investasi yang ditanamkan memberikan dampak yang luas terhadap pembangunan di Gunungkidul.

“Saat pengurusan izin kami sudah memberikan regulasi yang harus ditaati, misalnya saat pembangunan harus melibatkan tenaga lokal. Kalau bisa, bahan bakunya juga dari sini,” ungkap dia.

Aziz menjelaskan, sesuai Peraturan Daerah No 7/2013 tentang Pemberian Intensif dan Kemudahan Penanaman Modal, calon investor diminta untuk melakukan alih teknologi. Saat program yang dilaksankan sudah berjalan, para investor diminta menggandeng UMKM lokal.

“Misalnya tentang pembangunan resort, kami juga meminta kepada mereka untuk menyediakan ruang pameran. Tempat itu, bisa digunakan untuk memperlihatkan hasil karya warga,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B DPRD Gunungkidul Edi Susilo  mengaku setuju adanya pembukaan seluas-luasnya terhadap calon investor di Gunungkidul. Namun, dia memperingatkan, pembangunan yang digulirkan harus sejalan dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya yang ada.

“Semua pasti akan memberikan dampak. Yang paling penting, pemkab harus bisa mengurangi dampak negatif adanya pembangunan itu,” kata Edi.

Dia juga menekankan, para investor yang masuk harus memiliki andil terhadap kesejahteraan warga. Jangan sampai, manfaat tersebut hanya dinikmati oleh pemilik modal.

“Untuk pertumbuhan ekonomi, jelas membutuhkan investor. Pastinya mereka sudah memperhitungkan saat akan menanamkan modalnya di sini. Jadi, sudah seharusnya mereka bisa memberikan dampak posistif, salah satunya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar lokasi,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya