SOLOPOS.COM - Atlet NPC Indonesia disambut saudara dan rekan-rekannya saat tiba di Bandara Adi Sumarmo usai berlaga di ajang Paralimpiade 2016 di Brasil ,Kamis (22/9). (JIBI/SOLOPOS/ Sunaryo Haryo Bayu)

Paralympic Games 2016 telah selesai digelar.

Solopos.com, SOLO — Atlet National Paralympic Committee (NPC) Indonesia mendapat sambutan hangat setibanya di Bandara Adi Soemarmo Solo, Kamis (22/9/2016) sore. Mereka baru saja berlaga di ajang bergengsi Paralympic Games 2016 di Rio de Janeiro, Brasil, yang berakhir Minggu (18/9/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keluarga besar paralimpian maupun NPC Indonesia pun menyambut mereka dengan tepuk tangan sembari membentangkan spanduk Selamat Datang Pahlawan-pahlawan Paralympic. Dari sembilan wakil yang berhasil lolos hingga ke Brasil, Indonesia sukses mempertahankan tradisi medali lewat Ni Nengah Widiasih. Atlet angkat berat putri ini merebut medali perunggu.

Ia keluar dari pintu kedatangan bandara bersama Presiden NPC, Senny Marbun. Tak lupa ia mengenakan medali perunggu, sebagai satu-satunya medali yang diraih kontingen Indonesia dalam Paralympic Games 2016 ini.

“Persaingan di dunia olahraga saat ini memang berkembang pesat. Kami sudah berusaha maksimal. Medali ini saya persembahkan untuk bangsa Indonesia,” tutur Ni Nengah.

Ni Nengah sukses merebut perunggu untuk nomor -42 kg di Pavilion 2 Rio Centro, Brasil, Jumat (9/9/2016) lalu. Ia membukukan total angkatan 95 kg. Awalnya, dia gagal pada angkatan pertama 95 kg ini. Namun, pada kesempatan kedua Ni Nengah berhasil dengan mulus mengangkat seberat itu.

Sementara itu, Presiden NPC Indonesia, Senny Marbun, bersyukur Indonesia bisa membawa pulang medali dari Brasil. Meski belum mampu menyumbang medali emas bagi Indonesia, capaian ini patut disyukuri. Setelah ini NPC Indonesia siap melakukan evaluasi besar-besaran.

“Lawan-lawan yang kita hadapi selama di Brasil sangat luar biasa. Di sana banyak kejutan yang terjadi. Terutama Tiongkok yang berkembang begitu pesat. Apalagi banyak pemain muda yang ambil bagian dalam ajang ini. Jelas ini jadi catatan bagi kami untuk melakukan regenerasi sejak dini segera,” paparnya.

Salah satu pembinaan sejak dini ini adalah melakukan pemantauan terhadap atlet. Setelah ini akan ada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) yang digelar di Bandung, Jawa Barat. Ajang multi event ini bakal dijadikan sarana untuk memantau sekaligus membina atlet-atlet muda.

“Pembibitan atlet sejak dini harus dilakukan. Memang di level Asia kita masih unggul, tapi kita mesti berpikir ke depan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya