SOLOPOS.COM - Dermaga Pelabuhan Tanjung Emas Semarang terendam diterjang rob. (Jateng.inews.id)

Solopos.com, SEMARANG – Sejumlah pakar memprediksi wilayah Kota Semarang, Jawa Tengah, di bagian utara bakal tenggelam dalam 50 tahun ke depan. Menanggapi hal tersebut Pemkot Semarang mengatakan bahwa penurunan permukaan tanah di kawasan tersebut terjadi sejak 30 lalu. Fakta tersebut disampaikan Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin.

“Saya pikir penurunan tanah atau land subsidence itu penelitian memang sudah lama ya, artinya bahwa ada penurunan tanah setiap tahun sekitar 10 cm. Tapi juga perlu penelitian lebih lanjut karena dalam sejarah kota Semarang, (penurunan muka tanah) land subsidence mulai terjadi 20-30 tahun lalu, tidak sejak dulu,” katanya seperti dilansir Detik.com, Sabtu (8/8/2021).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dia menyebut penurunan muka tanah di Semarang bukan hanya disebabkan pengambilan air tanah yang masif. Oleh sebab itu diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menyusun langkah antisipasi menyusul prediksi Semarang tenggelam.

Baca juga: Wiiii… Mantan Atlet Badminton China Huang Hua Rival Susi Susanti Ternyata Tinggal di Klaten Hlo! Ini Profilnya

“Sudah intens dilakukan (upaya antisipasi). Terbukti kemarin sudah selesai proyek SPAM Semarang Barat untuk berikan air bersih di kawasan Barat Kota Semarang. Jadi beberapa kecamatan yang tidak teraliri PDAM kini sudah beroperasional. Kawasan industri yang gunakan air tanah di sisi Barat sudah berkurang,” jelasnya.

Dalam hal ini Pemkot Semarang, Pemprov Jateng, serta pemerintah pusat bekerja sama untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya yakni membangun tol laut sekaligus berfungsi sebagai tanggul di kawasan Demak-Semarang serta tol pelabuhan.

“Kemudian antisipasi terjadi pengambilan air tanah berlebih, di dua tepat itu di Tol Semarang-Demak akan dibangun kolam retensi di samping pengendali banjir kita berharap kolam retensi yang luasnya kurang lebih 200 sekian hektare dengan rencana yang ada insyaallah air bersih di kawasan itu bisa terpenuhi, sehingga industri di kawasan utara tidak mengambil air tanah,” jelasnya.

Baca juga: Misteri Makam Dasamuka di Kawah Gunung Ungaran Semarang

Selain itu Pemkot Semarang juga berupaya mengembalikan fungsi sungai. Kajian tentang rencana tersebut telah dilakukan bersama dengan Kerajaan Belanda.

“Mengembalikan fungsi sungai. Sungai kan fungsinya tampung air hujan, saat kemarau dimanfaatkan masyarakat. Sekarang tidak, kalau hujan kadang banjir, kemarau kering, ini juga persoalan. Kajian yang dilakukan dengan water as leverage,” tegasnya.

Iswar menambahkan Semarang memang akan tenggelam jika tidak diantisipasi dengan baik. Namun dia menegaskan dengan sederet langkah yang dilakukan, maka dia optimistis hal itu tidak akan terjadi.

“Insyaallah saya yakin bahwa kita, Semarang tidak akan tenggelam. Kita manusia diberi akal,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya