SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

PRETORIA–Jepang kini menjadi tumpuan harapan publik sepak bola Asia untuk bisa mengangkat nama benua tersebut di pentas Piala Dunia 2010.

Harapan itu menyusul tumbangnya tiga wakil Asia di Piala Dunia 2010 yakni Korea Selatan, Korea Utara dan Australia. Beban berat yang dipikul para penggawa tim berjuluk Samurai Biru itu harus mampu diubah menjadi lecutan motivasi kala bertemu wakil Amerika Selatan, Paraguay, pada Selasa (29/6) di Pretoria.

Promosi Antara Tragedi Kanjuruhan dan Hillsborough: Indonesia Susah Belajar

Laga ini bakal menjadi ujian sebenarnya bagi tim Negeri Matahari Terbit, julukan lain Jepang. Fakta sejarah tidak berpihak pada Jepang, karena sejauh ini belum ada satu pun wakil Asia yang mampu mengalahkan wakil Amerika Selatan di Piala Dunia dalam sepuluh pertemuan terakhir.

Amerika Selatan berhasil memenangkan delapan laga dari sepuluh laga tersebut, dan dua lainnya seri yakni saat Korea Utara bertemu Cile (1-1) pada Piala Dunia 1966 di Inggris dan Korea Selatan menghadapi Bolivia (0-0) pada Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat.

Namun bagi Jepang yang sedang dalam performa terbaiknya, fakta sejarah menjadi sebuah masa lalu yang hanya pantas dijadikan pelajaran, bukan sebagai penghambat. Di sisi lain, keberhasilan meraih tempat di babak 16 Besar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan, membuat skuat asuhan Takeshi Okada lebih kuat.

Keberhasilan mengalahkan Paraguay diyakini bakal mematahkan mitos tim-tim Asis tak pernah menang melawan wakil Amerika Selatan, sekaligus memuluskan langkah Jepang ke babak perempatfinal untuk kali pertama.

Sedangkan kubu Paraguay berhasil menunjukkan kelas mereka sebagai salah satu tim yang layak diperhitungkan, setelah tampil menjadi juara Grup F, mengungguli Slowakia, juara bertahan Italia dan Selandia Baru.

Selama gelaran Piala Dunia 2010, tim berjuluk Guaranies ini berani menampilkan gaya permainan menyerang yang dibangun penyerang kelas atas yang mereka miliki, seperti Roque Santa Cruz, Lucas Barrios dan Nelson Valdez.

Sedangkan Jepang yang menjadi salah satu tim kejutan tampaknya cukup nyaman dengan gaya menyerang bebas, disertai penguasaan lapangan yang baik. Gaya permainan ini paling tidak terbukti efektif menyingkirkan Denmark 3-1 di laga penentuan grup.

Striker Keisuke Honda yang mencetak skor dari jarak 30 meter dalam laga versus Denmark, tetap menjadi tumpuan Samurai Biru di lini depan untuk meretas jalan ke babak 8 Besar. “Bagi saya dan tim, laga nanti sangat berarti karena kami ingin menunjukkan tidak ada yang tidak mungkin bagi Jepang,” tegas Honda.

Kelebihan lain Jepang yakni kemampuan para pemain mereka mencetak gol lewat tendangan bola mati yang jarang bisa dilakukan tim lain menggunakan Jabulani. Dengan siap tampilnya Honda dan Yasuhito Endo, membuat Jepang bakal mencoba melakukan hal yang dilakukan terhadap Denmark.

“Paraguay pasti akan melakukan apa saja untuk menghentikan kami. Setiap gol yang tercipta pada laga nanti akan sangat berharga di babak knockout ini. Dan, kami berharap kami bisa lebih dulu menyarangkan gol. Yang perlu kami lakukan adalah membuat variasi permainan untuk mengejutkan mereka,” sambung Honda.

Hal serupa bakal dilakukan Paraguay, yang sangat ingin mencetak skor setelah hanya mampu bermain imbang 0-0 di laga terakhir mereka melawan Selandia Baru. Bek Paraguay, Cesar Caceres, mengatakan La Albirroja, julukan lain Paraguay, tak akan puas dengan keberhasilan lolos keputaran kedua.

Sebab, prestasi ini sudah pernah mereka rasakan tiga kali sebelumnya. “Tentu saja kami senang bisa melaju ke putaran kedua, namun tujuan utama kami mencatatkan kembali sejarah. Partai melawan Jepang akan menjadi langkah berikutnya yang harus kami menangkan untuk mewujudkan impian kami,” pungkasnya.

JIBI/SOLOPOS/kha/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya