SOLOPOS.COM - Kelompok Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Institut Seni Indonesia (ISI) Solo Divina Etnika saat tampil dalam parade paduan suara Ode Bulan Agustus #3 di Gedung Teater Besar ISI Solo, Sabtu (19/8/2017) malam. (Istimewa/Dokumentasi Panitia Ode)

Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo Voca Erudita tampil memukau pada Ode Bulan Agustus 3# di ISI Solo.

Solopos.com, SOLO-Mengenakan seragam serba hitam dan batik keemasan, Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Voca Erudita, menutup parade paduan suara Ode Bulan Agustus #3, di Teater Besar ISI Solo, Sabtu (19/8/2018), dengan apik. Tepuk tangan meriah ditujukan kepada para penampil setiap kali mereka merampungkan satu lagu. Tiga repertoar dimulai Indonesia Pusaka, Rayuan Pulau Kelapa, dan Luk Luk Lumbu mereka pentaskan dengan berbagai kolaborasi tari.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tak hanya menarik penonton dengan kekompakan suara dan gerak tari. Penampilan paduan suara yang berulang kali membawa nama UNS hingga ke kancah internasional ini tampak selaras dan rapi dengan konsep adat Bali. Di pengujung pentas, mereka menyanyikan Janger lengkap dengan formasi tari Bali.

Keindahan Bumi Indonesia dengan beragam adat dan budayanya juga digambarkan ketujuh peserta parade lain. PSM Atmi Surakarta Vitalis membawa keberagaman budaya Dayak dalam panggung perayaan HUT Ke-72 Kemerdekaan RI tersebut. Mengenakan pakaian adat Dayak, mereka tampil prima dengan tiga nomor lagu daerah yaitu Puing, Ampar-Ampar, dan Yamko Rambe Yamko.

Sementara, penampil terfavorit versi penonton dari USB Surakarta, Acuto Choir, juga mengangkat keindahan Indonesia lewat tiga nyanyian mereka Indonesia Raya, Janger, dan medley lima lagu daerah. Mereka menyempurnakan malam pentas tersebut dengan mengenakan batik putih motif parang dikombinasikan kaus polos hitam. Anggota paduan suara perempuan menggunakan gelung rambut dan selendang merah sebagai simbol identitas budaya Jawa.

Ketua PSM Acuto Choir, Yuliana Imelda Putriven, seusai pentas menyatakan kebahagiaannya bergabung dalam malam parade tersebut. Ia merasakan getaran semangat nasionalisme selama pentas maupun saat mendengarkan peserta lain tampil. Meski terpilih sebagai peserta terfavorit, ia menilai penampil lain juga tak kalah hebat. Nyanyian mereka berhasil merepresentasikan semangat jiwa muda Indonesia.

“Penampil lain hebat-hebat semua. Teknik vokal dan konsep penampilan bikin merinding,” kata dia.

Ode yang berarti puji-pujian Tanah Air itu digelar Bentara Budaya dalam dalam rangka memeriahkan HUT kemerdekaan. Tak hanya Solo, tiga bentara budaya di Jakarta, Bali, dan Jogja juga menggelar acara serupa dengan total peserta 38 PSM se-Indonesia. Di Solo, acara ini telah menginjak tahun ketiga.

“Grafik pencapaian kualitas artistik saya pikir hari ini sangat membanggakan. Prestasi hari ini luar biasa. Ini acara yang luar biasa untuk memberi stimulan para mahasiswa yang tergabung dalam kelompok paduan suara. Seperti magnet. Kita berharap besok Voca Erudita ini hegemoninya sudah bisa tersaingi yang lain,” kata Kurator Ode Agustus #3 Solo, Wahyu Purnomo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya