SOLOPOS.COM - Para pendeta bersama Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, mendeklarasikan sikap mereka anti terhadap berita bohong atau hoaks di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klaten, Selasa (13/3/2018). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/SOLOPOS)

Pendeta di Klaten deklarasi antihoaks.

Solopos.com, KLATEN–Para pendeta di Kabupaten Klaten mendeklarasikan antiberita bohong atau hoaks. Deklarasi dilakukan menyusul maraknya hoaks yang beredar di media sosial (Medsos).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Deklarasi digelar di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klaten, Kelurahan Tonggalan, Kecamatan Klaten Tengah, Selasa (13/3/2018). Deklarasi diikuti sekitar 40 pendeta perwakilan dari organisasi kemasyarakat (ormas) Kristen di Klaten seperti Forum Kerjasama Ekklesia Gereja (FKG) Klaten, Garis Depan (Garda), Asosiasi Pendeta Indonesia (API), dan Forum Kerja Sama Hamba Tuhan (FKHT).

Ekspedisi Mudik 2024

“Ormas ini bisa mewakili 133 gereja yang ada di Kabupaten Klaten,” kata Ketua FKG Klaten, Sugeng Prasetya, setelah deklarasi.

Sugeng menjelaskan deklarasi dilakukan para pendeta menyikapi perkembangan Medsos yang kerap disalahgunakan untuk menyebarkan berita bohong, bermuatan intoleransi, atau ujaran kebencian. Tak jarang penyalahgunaan medsos itu menimbulkan dampak negatif di masyarakat seperti rasa saling curiga antarwarga. (baca juga: TURN BACK HOAX: Penyerangan Ulama di Kemang Dipastikan Hoaks)

“Kami merasa terpanggil ingin ikut memberikan andil setidaknya di lingkungan kami melalui sisipan khutbah dan sarasehan agar menggunakan media secara arif dan diharapkan berdampak memberikan suasana yang aman, nyaman, dan ikut menjaga keutuhan bangsa,” kata Sugeng yang merupakan pendeta di GKJ Kristen Klaten.

Setelah deklarasi itu, para pendeta diharapkan ikut menyosialisasikan ke seluruh umat Kristen di Klaten. Jumlah umat Kristen di Klaten diperkirakan 32.000 orang.

“Kami sudah mengajak ke teman-teman pendeta, hamba Tuhan, atau majelis gereja memanfaatkan sela acara gerejawi dengan memberikan kesan etis dan moral kepada generasi muda hingga yang sudah sepuh-sepuh,” urai dia.

Kapolres Klaten, AKBP Juli Agung Pramono, mengatakan deklarasi siang itu merupakan rangkaian dari gerakan antihoaks di seluruh Indonesia secara masif.

“Prinsipnya sama, hoaks harus diperangi bersama-sama supaya tidak ada lagi ruang gerak untuk penyebar hoaks. Karena berita yang fitnah dan disebarluaskan oleh siapa pun dan apa pun profesinya bisa menimbulkan pembusukan karakter dan jatuh korban sia-sia,” kata dia.

Kapolres menjelaskan gerakan tersebut terus digencarkan di seluruh umat beragama. Gerakan itu sudah gencar diserukan sejak dua pekan terakhir.

“Setelah ini kami terus berputar seperti di komunitas pesantren sudah jalan dua pekan lalu termasuk dengan ulama dan pengurus Masjid Al Aqsha. Kami gencarkan terus agar gerakan ini semacam masif,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya