SOLOPOS.COM - Penjual rambak di Solo, Sahli (Instagram/@thoryc.idn)

Solopos.com, SOLO — Pria yang bermata pencaharian sebagai penjual rambak ini ternyata sudah berumur 79 tahun. Meski tak lagi muda, pria yang bernama Sahli ini tetap semangat mengayuh sepedanya di malam hari di tengah-tengah gemerlap lampu Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Sahli mempunyai prinsip untuk tidak meminta-minta. Hal tersebut yang membuat dirinya untuk terus mencari rezeki dengan cara berjualan rambak. Sepeda merah miliknya menjadi teman setia Sahli untuk menjajakan rambak menembus dinginnya angin malam Solo.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Berdasarkan informasi yang diunggah oleh pengelola akun media sosial Instagram @thoryc.idn, Jumat (24/1/2020), Sahli mulai berjualan rambak dari pukul 21.00 WIB hingga 04.00 WIB. Dia mulai berjualan di selatan Mangkunegaran hingga pukul 01.00 WIB. Kemudian, dia berpindah ke Jl. Slamet Riyadi, tepatnya di depan Toko Buku Gramedia hingga pukul 04.00 WIB. Harga satu bungkus rambak yang ia jual Rp3.000.

10 Berita Terpopuler: Kisah Mistis Driver Ojol di TPU Purwoloyo hingga Perempuan Kurung Diri di Rumah

Pak Sahli memang tangguh, pun juga ketika beliau bicara, ada nasehat nasehat dan hafalan ayat Al Qur’an terselip di dalamnya,” ujar pengelola akun @thoryc.idn.

Ada cerita menarik ketika pengelola akun @thoryc.idn membeli rambak milik Sahli. Saat diberi uang lebih, Sahli menolaknya.

Ketika diberikan uang lebih, beliau tetep kekeuh ngasi kembalian..Pas tdak q terima, beliau ngasi usulan yg indah sekali: ‘Bagaimana kalo Rambaknya ditambahi, nanti bisa dibagikan ke temen-temen biar lebih Barokah’ (Disampaikan dengan bahasa jawa yg halus),” tambahnya.

Terpanjang di Indonesia, Ini Penampakan Underpass YIA

Hal serupa ternyata juga dialami oleh netizen pengguna akun @intaaang, dia menjelaskan bahwa Sahli tidak mau menerima uang berlebih dari pembelinya. “Iya kak, niat hati mau ngasih lebih tp tetep nggak mau. Malah kita yg di tambahin gt jadinya. Barakallah semoga rejekinya lancar dan sehat selalu Mbah,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut informasi dari netizen pengguna akun @shaista_kids, Sahli juga berjualan rambak di area car free day (CFD) Solo setiap Minggu pagi.

Ganjar Pranowo Sapa Komunitas Tionghoa Semarang Jelang Sincia

Kalau Minggu sekitaran CFD rambake enak Minggu kemarin beli,” tulisnya.

 

 

View this post on Instagram

 

A post shared by Mas Amad (@thoryc.idn) on

;

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya