SOLOPOS.COM - Suasana Pantai Nampu, Paranggupito, yang dipenuhi pengunjung saat liburan. Para nelayan setempat selama ini dilarang sandar di pantai ini karena dinilai mengganggu wisatawan dan membuat kotor lingkungan. (JIBI/Solopos/Dok)

Pantai Wonogiri dikenal keindahannya. Namun, tebing-tebing di pantai itu rawan longsor.

Solopos.com, WONOGIRI — Tebing di sejumlah pantai yang ada di Wonogiri rawan retak dan terjadi longsor. Hal itu perlu diwaspadahi karena struktur dan sifat tebing di pantai Wonogiri dipenuhi batu gamping yang mudah larut dengan air.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kabid Geologi Air Tanah dan Energi Dinas Pengairan Energi dan Sumber Daya Mineral (PESDM) Wonogiri, Patrem Joko Priyono, mengatakan melihat struktur dan sifat tebing di sepanjang garis pantai selatan mulai dari Gunung Kidul, Yogyakarta sampai Pacitan Jatim sama. Tebing-tebing pantai di garis pantai selatan itu dipenuhui batu gamping yang sangaat terjal.

“Sifat batu gamping itu mudah larut dengan air sehingga tebing di pantai di Wonogiri patut diwaspadahi,” ujar Patrem saat dihubungi Solopos.com, Senin (22/6/2015).

Dia mengatakan jika tebing itu dialiri air bisa menimbulkan retakan dan terjadi longsor. Air yang masuk ke dalam tebing itu bisa saja lewat dari bawah tanah atau terkena terjangan ombak dari laut.

“Kalau tebing itu terkena ombak dalam jangka waktu lama sudah pasti air akan masuk ke dalam tanah dan menimbulkan retakan,” kata dia.

Guna memastikan adanya retakan, kata dia, dalam waktu dekat akan melakukan survei terlebih dulu di sejumlah tebing di pantai yang ada di Wonogiri. Di Wonogiri ada dua pantai yakni Pantai Nampu (Pranggupito) dan Pantai Sembukan (Paranggupito).

“Kondisi tebing di Pantai Nampu dan Sembukan lokasinya jauh dari lokasi wisata utama sehingga tidak sampai mengancam wisatawan. Berbeda dengan di Pantai di Sadranan jarak antara tebing dengan lokasi wisata utama menjadi satu,” jelas dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan panjang garis pantai selatan sepanjang tujuh kilo meter (km) mulai dari Gunung Kidul sampai Pacitan. Dari hasil pengamata BPBD di dua tebing di dua pantai itu belum ditemukan adanya retakan pada tebing.

“Kami sudah menyampaikan kepada warga dan pihak desa ketika menemukan retakan pada tebing segera melaporkannya ke BPBD,” kata dia.

Dia menjelaskan di Pantai Nampu lokasi tebing berada disisi barat dengan ketinggian sekitar 30 meter. Sementara di Pantau Sembukan tebing berada di kanan dan kiri tebing. Dari lokasi tebing yang ada, lokasinya jauh dari pemukiman dan tempat wisata utama di kedua pantai itu.

“Sebagai antisipasi kami akan mengusulkan kepada kades [kepala desa] dan camat untuk memasang rambu tanda bahaya di pantai,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya