SOLOPOS.COM - Wisatawan sedang menikmati kenindahan Pantai Sembukan, Desa/Kecamatan Paranggupito Wonogiri, Rabu (23/11/2022). (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia).

Solopos.com, WONOGIRI — Selain menjadi jujukan wisata yang menawarkan keindahan alam, Pantai Sembukan di Desa/Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri juga kerap dikunjungi untuk wisata religi. 

Pada malam-malam tertentu, pantai yang terletak di Wonogiri selatan itu acap didatangi orang dari berbagai daerah. Mereka melakukan ritual tertentu untuk meminta keberkahan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Camat Paranggupito, Catur Susilo Prono, mengatakan Pantai Paranggupito banyak dipercaya sebagai lokasi pertemuan antara penguasa gaib laut selatan, Ratu Kidul dengan Panembahan Senapati, raja pertama Kerajaan Mataram Islam.

Ekspedisi Mudik 2024

Kepercayaan itu cukup mengakar kuat di masyarakat, tidak hanya di Wonogiri, melainkan sampai luar Wonogiri. 

Banyak orang dari berbagai daerah kerap datang ke pantai itu pada malam Jumat dan malam-malam tertentu sesuai dengan keyakinan orang tersebut untuk ngalap berkah. Mereka biasanya melakukan ritual-ritual tertentu di Pantai Sembukan di bagian atas pantai. 

“Itu di atas pantai [pantai sembukan terdapat gugusan tebing dan bukit karst] kan ada bangunan, itu musala. Orang biasanya kalau beribadah, atau ngalap berkah biasanya dilakukan di situ. Bisa juga di tempat-tempat lain sesuai kepercayaan mereka,” kata Catur kepada Solopos.com, Kamis (24/11/2022).

Catur menambahkan legenda pertemuan Ratu Kidul dengan Panembahan Senapati di Pantai Sembukan itu masih ada hubungan erat dengan pertemuan keduanya di Kahyangan, Desa Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri.

Tempat yang juga menjadi jujukan wisata yang menawarkan keindahan alam berupa sungai dan gugusan perbukitan itu dipercaya sebagai tempat bersemedi Panenmabahan Senapati sebelum bertemu Ratu Kidul.

“Jadi selain memang dikunjungi wisatawan karena memang pantainya bagus, indah, di sana juga bisa menjadi jujukan wisata religi. Sudah banyak yang melakukan itu. Yang datang ke sana untuk wisata religi juga bukan hanya orang Wonogiri, tapi orang-orang luar Wonogiri seperti Semarang dan Jakarta,” ujar dia.

Selama pandemi Covid-19 selama lebih kurang dua tahun, wisatawan Pantai Sembukan sangat berkurang drastis. Bahkan selama kurun itu, beberapa kali pantai yang dikelola Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri ini tutup. Tetapi kini setelah pandemi dapat dikendalikan, kunjungan wisata ke Pantai Sembukan sudah mulai meningkat meski belum signifikan.

Kepala Desa Paranggupito, Dwi Hartono, menyampaikan Pantai Paranggupito memang terkenal sakral. Setiap tahun di sana dilakukan ritual Labuhan Ageng. Ritual itu bermaksud mengaturkan sesaji kepada kepada Penguasa Gaib Laut Selatan agar Tuhan memberikan keselamatan dan keberkahan kepada warga Wonogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya