SOLOPOS.COM - Ilustrasi SNMPTN (Istimewa)

Kroscek terhadap sekolah akan dilakukan jika ditemukan data yang tidak valid

Harianjogja.com, SLEMAN-Panitia Lokal (Panlok) Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) mengantisipasi kemungkinan terjadinya kecurangan dalam memasukkan data oleh pihak sekolah. Kroscek terhadap sekolah akan dilakukan jika ditemukan data yang tidak valid baik saat proses pengunggahan di pangkalan data sekolah dan siwa (PDSS) maupun pasca-pengumuman seleksi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Panlok SNMPTN dari UNY Profesor Margana mengatakan, selama dua tahun terakhir pihaknya melakukan klarifikasi terhadap belasan sekolah di DIY dan Jawa Tengah yang mendaftarkan siswanya melalui SNMPTN. Klarifikasi dilakukan setelah pengumuman SNMPTN dengan memanggil kepala sekolah terkait ketidakvalidan data.

Verifikasi itu dilakukan setelah dinyatakan lolos seleksi oleh panitia pusat, soal diterima atau tidaknya kemudian panlok dari setiap PTN melakukan pengujian atas kebenaran data yang dikirim oleh sekolah. Akan tetapi, Margana menegaskan, dari hasil klarifikasi tersebut pihak sekolah menyampaikan hanya terjadi kesalahan input data.

“2016 ada 15 sekolah [yang dipanggil untuk klarifikasi], 2017 ada dua sekolah, itu DIY dan Jawa Tengah,” terangnya dalam konferensi pers di Auditorium UNY, Sleman. Selasa (16/1/2018).

Adapun bentuk kesalahan, lanjut dia, dalam memasukkan data seperti hasil ujian remidi yang belum dimasukkan, selain itu ada pula rapor yang dibawa wali kelas kemudian menjadikan input data tidak valid. Pemanggilan terhadap kepala sekolah dilakukan jika ditemukan perbedaan deviasi atau penyimpangan dari aturan pada nilai hingga mencapai enam poin.

Jika ada unsur kesengajaan mengarah pada kecurangan dilakukan satu sekolah berkali-kali, tidak menutup kemungkinan ada blacklist. “Kami tanyakan asalnya dari mana, tetapi ada juga yang disengaja. Tetapi sampai saat ini kami belum mem-blacklist, hanya imbuan saja dan pembinaan,” tegas Wakil Rekto I UNY ini.

Panlok SNMPTN dari UGM Sri Peni Wastutiningsih menambahkan, terkait kecurangan nilai yang kemungkinan dikirim sekolah, seluruh PTN tentu sudah mengantisipasi. Bahkan Kemndikbud sudah memiliki indeks kecurangan di sekolah, beberapa hal sudah menjadi pedoman oleh PTN dalam membantu melakukan pengujian data.

Terkait potensi kecurangan ini pihaknya juga pernah berkirim surat terhadap sejumlah sekolah terkait validitas data. Namun, Peni memastikan UGM tidak pernah memasukan ke dalam daftar hitam sejumlah sekolah tersebut. “Kami mengedepankan pendampingan, agar ke depan lebih baik lagi,” ujar Direktur Pendidikan dan Pengajaran UGM ini.

Sementara, proses seleksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab pusat, daerah hanya melakukan pendampingan. Setiap kampus memiliki rumus yang berbeda dalam menetapkan formulasi, di UGM ada tim tersendiri yang melakukan pengujian validitas data.  Namun, secara umum ukuran yang digunakan antara lain, akreditasi sekolah, rekam jejak, prestasi alumni sebelumnya.

“Jadi saya nggak pernah tahu, nilai itu diapakan saja saya nggak tahu, kenapa kami pakai seperti itu agar betul-betul hasilnya baik, kalau semua tahu nanti jadinya kan lucu,” ujar Peni.

Wakil Rektor I UPN Jogja Irhas Effendy berharap kepada sekolah untuk mengirimkan data siswa yang benar-benar valid. Selain harus berprestasi di sekolahnya, sekolah juga harus mengupayakan memastikan agar siswa yang dikirim melalui jalur SNMPTN itu memiliki keinginan kuliah di kampus yang dituju.

“Karena kalau sudah diterima tiba-tiba mengundurkan diri, atau mengundurkan diri di semester pertama, kedua, itu termasuk bisa menganggu proses kinerja kami,” ungkap dia.

Pada PMB 2018, UGM membuka kuota calon mahasiswa sebanyak 7.099 kursi pada 67 prodi dengan rincian 2.130 melalui jalur SNMPTN, 2.840 SMBPTN dan 2330 seleksi mandiri. Kemudian, UNY membuka kuota 4.690 kursi dalam 56 prodi dan 580 kursi untuk D3 dengan estimas SNMPTN 1.647, SBMPTN 1.647, dan mandiri 1.396 kursi.

Sementara, UPN tahun ini membuka dengan 2.770 kursi terdiri atas, SNMPTN 970, SBMPTN 1.108 dan 831 untuk seleksi mandiri. Kemudian, ISI Jogja dengan total daya tamping 1.222 mahasiswa baru, terdiri atas 166 melalui SNMPTN. UIN Sunan Kalijaga yang secara umum ada delapan fakultas dengan total daya tampung 2018 sebanyak 3.494 mahasiswa, tetapi hanya 391 kursi yang akan diperebutkan melalui SNMPTN.

Pelaksanaan SNMPTN wilayah DIY diikuti lima PTN, dimulai dari pengisian PDSS pada 13 Januari hingga 10 Februari 2018. Pendaftaran 21 Februari sampai 6 Maret, dan pengumuman hasil seleksi pada 17 April, serta pendaftaran ulang dijadwalkan 8 Mei.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya