SOLOPOS.COM - Sejumlah PSK dibawa mobil setelah terjaring razia Satpol PP di Kota Semarang, Rabu (2/3/2022) malam. (Solopos.com-Satpol PP Kota Semarang)

Solopos.com, SEMARANG — Sebanyak 21 pekerja seks komersial (PSK) dan waria terjaring razia operasi penyakit masyarakat (pekat) yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja atau Satpol PP Kota Semarang pada Rabu (2/3/2022) malam. Mereka terjaring razia saat tengah mencari pelanggan di sejumlah ruas jalan di Kota Semarang.

Kepala Satpol PP Kota Semarang, Fajar Purwoto, mengatakan operasi pekat itu digelar untuk menyambut bulan suci Ramadan atau puasa yang dimulai pada 3 April nanti. Ia tak mau aktivitas masyarakat yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keamanan warga saat menjalankan ibadah puasa masih berlangsung di ibu kota Jawa Tengah (Jateng).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Total ada 21 orang yang kami amankan, terdiri dari 19 PSK dan dua waria. Beberapa tadi coba mengelabuhi petugas, tapi kami sudah hafal modusnya. Ada yang di hotel tetap kami cari dan kami bawa,” ujar Fajar, dalam keterangan tertulis yang diterima Solopos.com, Kamis (3/2/2022) pagi.

Baca juga: Dari Razia PSK Hingga Simpang Joglo, Ini Deretan Kegiatan Gibran Dalam Sepekan Jadi Wali Kota Solo

Saat operasi tersebut, sejumlah PSK pun terlihat histeris dan berusaha menghindari kejaran petugas Satpol PP Kota Semarang. Bahkan ada beberapa di antaranya yang bersembunyi di sejumlah hotel kelas melati yang ada di sekitar lokasi.

Meski demikian, petugas Satpol PP tak menyerah untuk mengamankan para pekerja seks tersebut. Bahkan ada satu PSK yang terjaring petugas saat melayani pelanggan di sebuah hotel kelas melati.

Fajar mengaku selain digelar menjelang bulan suci Ramadan, operasi pekat yang menyasar pekerja seks komersial itu dilakukan lantaran aduan masyarakat terkait maraknya praktik prostitusi di Kota Semarang. Operasi yang digelar Satpol PP Kota Semarang itu pun menyasar sejumlah ruas jalan yang kerap digunakan praktik prostitusi seperti Jalan Imam Bonjol, Jalan Tanjung, dan Jalan Siliwangi Tawang, Kalibanteng.

“Awal bulan April nanti telah memasuki bulan Ramadan. Saya minta semua tertib. Jangan sampai ada PSK, jika masih bandel, mangkal, dan melayani tamu, kami akan tindak tegas. Kami akan lakukan razia gabungan bekerja sama dengan aparat kepolisian,” tegas Fajar.

Baca juga: Sosok TE, Artis & Selebgram yang Terlibat Prostitusi di Semarang

Para pekerja seks komersial yang terjaring itu pun selanjutnya digelandang ke Kantor Satpol PP Kota Semarang. Mereka kemudian didata untuk selanjutnya dibawa ke Panti Sosial Wanita Wanodyatama yang berada di Kota Solo.

Selama di Kota Solo, para PSK tersebut akan mendapatkan pembinaan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi. “Mereka kami kirim ke Panti Sosial di Solo untuk langsung mendapat pembinaan selama tiga bulan,” imbuh Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya