SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA: Panglima TNI Jendral Djoko Santoso meminta maaf kepada masyarakat dan media massa yang terganggu akibat mengamuknya sejumlah prajurit anggota Bataliyon Infanteri (Yonif) 751/Berdiri Sendiri, Sentani Papua Senin (29/4).

“Kondisi di sana sudah terkendali. Saya menyesalkan kejadian itu dan meminta maaf kepada masyarakat di Sentani yang terganggu kenyamanannya dan rekan-rekan media massa yang terusik keamanannya,” kata Panglima usai menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara Jakarta, Kamis (30/4).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Menurut Panglima, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo sudah berada di Markas Yonif tersebut untuk menyelesaikan peristiwa itu sekaligus untuk melakukan investigasi sebelum memberikan sanksi kepada yang terlibat.

“Tentu akan ada sanksinya. Semua akan diproses dan diadili,” kata Panglima.

Dijelaskan Panglima, kasus itu bermula dari meninggalnya salah seorang prajurit Yonif 751 Joko yang meninggal karena sakit. Teman-teman prajurit Joko menginginkan Joko dimakamkan di Nabire sesuai pesan almarhum dalam surat wasiatnya.

Namun, Komandan Yonif 751 Letkol TNI Lambok Sihotang hanya bisa memberikan bantuan biaya pengiriman separuh dari total biaya sebesar Rp90 juta dan meminta sisanya dikumpulkan oleh para prajurit.

Kesal karena perlakukan komandannya, sektiar 100 prajurit Yonif 751 mengamuk dan menghancurkan ruangan markas serta menutup jalan di depan markas tersebut sambil menembakkan peluru ke udara.

“Batalyon tidak punya kemampuan menanggung biaya sekitar Rp90 juta, dan sisanya ditanggung secara gorong royong,” kata Panglima.

Untuk mencegah hal seperti ini terulang kembali, Panglima mengatakan harus dilakukan pembinaan dan peningkatan disipilin untuk mencegah tidak dilakukannya tindakan anarkis oleh pasukan TNI.

Panglima juga mengatakan, para perwira di Yonif itu yang dianggap terlibat dalam peristiwa itu juga akan dikenakan sanksi.

“Kita tunggu dulu laporan Kasad. Tentunya kita akan menjatuhkan sanksi seadil-adilnya,” katanya.

Presiden dalam pertemuan dengan Panglima, juga berpesan agar masalah ini diselesaikan dengan sebaik-baiknya. (Antara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya