SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, BOYOLALI</strong>&mdash;P<span>emerintah Kabupaten Boyolali bakal membangun sistem administrasi mandiri serupa&nbsp;<span><em>automatic teller machine</em> (ATM) untuk melayani administrasi masyarkat. Hal itu dinilai akan memangkas jalur birokrasi yang panjang dan ribet.</span></span></p><p><span>Kabupaten yang dikenal dengan Kota Susu ini sebelumnya telah</span>&nbsp;membangun dan mengoperasikan Gedung Smart City beberapa waktu lalu,&nbsp;</p><p>Bupati Boyolali Seno Samodro, mengungkapkan pihaknya berencana melakukan pengadaan peralatan mandiri dalam penyediaan surat-surat yang terkait layanan masyarakat. Alat tersebut bentuk dan cara kerjanya mirip dengan mesin ATM ini rencananya ditempatkan di tiap-tiap desa. Hal itu diungkapkan Seno di Gedung Balai Sidang Mahesa (Dome) Boyolali, Kamis (5/4/2018).</p><p>&ldquo;Satu lagi inovasi dari kami. Kami akan menempatkan sebuah alat yang mirip ATM tapi bukan untuk pelayanan uang tunai. Ini adalah alat untuk pelayanan surat-surat administrasi masyarakat,&rdquo; ujarnya.</p><p>Seno menggambarkan mesin ini nantinya dilengkapi dengan layar monitor dan tombol tertentu/<em>keyboard</em>. Pada layar ini tersedia template dokumen surat pengantar dalam pengurusan berbagai keperluan administrasi, misalnya kartu keluarga, surat keterangan pindah alamat, surat keterangan kematian, dan sebagainya.</p><p>Untuk memanfaatkan alat ini warga hanya perlu memencet tombol-tombol menu yang ada, kemudian di layar akan muncul instruksi yang harus diikuti sesuai pilihan layanan.<br />Selanjutnya warga memasukkan data-data yang diperlukan sesuai instruksi yang ada itu. Setelah selesai, data akan terkirim kepada pejabat yang terkait untuk dimintakan pengesahan atau tanda tangan.</p><p>&ldquo;Nah, tanda tangan ini nanti juga dilakukan secara digital sehingga Pak Lurah atau Pak Camat yang sedang berada di mana pun bisa langsung membubuhkan tanda tangan digital ke dalam dokumen itu, selesai,&rdquo; ujarnya.</p><p>Inovasi ini akan memangkas jalur birokasi yang panjang dan ribet. Belum lagi jika pejabat bersangkutan tidak berada di tempat, warga harus menunggu pejabat itu pulang hanya untuk mendapat pengesahan. Selain itu, inovasi ini juga akan membuat sumber daya manusia (SDM), dalam hal ini aparatur sipil negara (ASN) semakin efisien.</p><p>&ldquo;Warga tak perlu ketemu orang [ASN] lagi karena pengurusan surat-surat bisa dilakukan dengan mensin. Nah, ini berarti ke depan kami hanya butuh sedikit ASN,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Di sisi lain, manfaat teknologi ini akan mampu menutup peluang korupsi. &ldquo;Sudah tidak bisa lagi ada transaksi sogok menyogok dalam pengurusan surat karena semuanya bisa dilakukan secara mandiri oleh warga,&rdquo; tandasnya.</p><p>Sementara itu, untuk pilot project teknologi ini Seno mengatakan baru akan menyediakan 10 unit yang ditempatkan pada 10 desa. Menurutnya, harga satuan unit alat ini mencapai sekitar Rp400 juta. &ldquo;</p><p>Kapan ini akan dimulai? Tunggu waktunya. Tapi perlu dikeahui alat ini harganya mahal. Makanya akan dicoba 10 unit dulu di 10 desa. Ini rencana,&rdquo; imbuhnya.</p><p>Seno opotimistis rencana ini akan terwujud karena dukungan infrastruktur teknologi di Boyolali sudah cukup memadai.</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya