SOLOPOS.COM - Tandai biar tidak beli lagi (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)-004

Pangkalan gas elpiji di Sleman diwacanakan akan bertambah, namun sulit terwujud

Harianjogja.com, SLEMAN- Rencana penambahan jumlah pangkalan di masing-masing kecamatan sampai saat ini belum terealisasi. Selain pemetaan belum selesai, kuota penambahan gas bersubsidi untuk wilayah DIY masih belum jelas dilakukan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Seksi Pengembangan Energi Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral (SDAEM) Purwoko Suryatmanto mengatakan, upaya memperbanyak jumlah pangkalan di tiap-tiap kecamatan masih menunggu rampungnya proses pemetaan.

Ekspedisi Mudik 2024

Selain itu, kondisi gas bersubsidi saat ini melimpah sehingga tidak ada kekosongan atau kelangkaan di masyarakat. “Sementara Pertamina sendiri sampai saat ini melakukan penambahan kuota untuk gas bersubsidi,” jelasnya saat dihubungi, Rabu (24/2/2016).

Dia menjelaskan, upaya penambahan pangkalan di 17 kecamatan di Sleman tersebut dilakukan untuk memutus mata rantai distribusi gas bersubsidi yang dinilai terlalu panjang.

Pemutusan distribusi tersebut bertujuan untuk menekan harga jual gas 3kg agar sesuai ketentuan HET (harga eceran tertinggi) Rp15.500 per tabung.

“Kalau jumlah pangkalan ditambah, maka masyarakat di plosok-plosok mudah membelinya. Selain itu, harga jualnya bisa ditekan sesuai HET,” kata Purwoko.

Saat ini, rata-rata untuk tiap-tiap agen di Sleman rata-rata memiliki 2-3 pangkalan. Sementara penambahan jumlah pangkalan untuk 17 agen masing-masing berbeda, disesuaikan dengan kebutuhannya.

“Makanya, tiap-tiap kecamatan masih melakukan mapping data kebutuhan jumlah pangkalan. Kami juga menunggu apakah penambahan kuota untuk gas bersubsidi diterima Pertamina atau tidak,” tandasnya.

Saat ini hanya terdapat 17 agen elpiji 3 kg di Sleman. Agen-agen tersebut menyuplai stok di 1.365 pangkalan. Jumlah pangkalan di tiap-tiap kecamatan berbeda-beda.

Ada kecamatan yang memiliki pangkalan gas elpiji yang dinilai melebihi kapasitas. Ada juga kecamatan yang jumlah pangkalannya dinilai jauh dari kebutuhan. Kondisi tersebut berdampak pada persebaran gas 3kg tidak merata dan membuat harga tinggi di tingkat pengecer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya