SOLOPOS.COM - Pendapa rumah yang pernah ditempati Pangeran Sambernyawa sebelum menjadi Mangkunagoro I di Kampung Kauman Pasar Legi Solo. Foto diambil Senin (24/1/2022). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa hanya setahun menempati rumah di Kampung Kauman Pasar Legi, Kestalan, Banjarsari, Solo, sebelum pindah ke lokasi yang sekarang menjadi Pura Mangkunegaran dan menjadi Mangkunagoro (MN) I.

Hal itu diungkapkan Ketua Komunitas Pencinta Sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, saat diwawancarai Solopos.com, Senin (24/1/2022). Dani bersama anggota komunitasnya pernah melakukan kegiatan di rumah tersebut untuk melihat sejarah dari rumah dan kawasan sekitarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dani mengatakan menurut data-data yang ia kumpulkan, saat kembali Pengeran Sambernyawa kembali dari medan tempur, ia melakukan rekonsiliasi dengan Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) III.

Baca Juga: Masih Asli, Begini Kondisi Rumah Pangeran Sambernyawa di Kestalan Solo

Saat itu ada beberapa hal yang ia ajukan sebagai persyaratan rekonsiliasi. Salah satunya adalah Dalem Sindurejan dan kampung-kampungnya diminta Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa sebagai rumah atau tempat tinggal.

Terjaga Keasliannya

Menurut Dani, Dalem Sindurejo yang dimaksud adalah Pura Mangkunegaran Solo saat ini. Kemudian sambil menunggu perbaikan dalem tersebut, sekaligus mengurus proses pindahan ke rumah barunya, Pangeran Sambernyawa tinggal sementara di rumah di Kampung Kauman Pasar Legi.

“Pangeran Sambernyawa tinggal di rumah yang sekarang ditempati keluarga Pak Mintorogo itu,” jelas Dani. Menurut Dani, Pangeran Sambernyawa menempati rumah itu sekitar satu tahun lamanya. Kemudian saat Dalem Sindurejan siap pakai, ia pindah ke lokasi yang kemudian menjadi Pura Mangkunegaran.

Baca Juga: Kokoh dan Terawat, Ini Wujud Rumah Singgah Pangeran Sambernyawa di Solo

Dani mengatakan tidak diketahui pasti usia rumah di Kampung Kauman Pasar Legi Solo tersebut. Namun ada keterangan yang menunjukkan tahun pada sebuah ukiran di pintu kebyok di dalam rumah itu.

“Di rumah itu ada candra sengkala. Itu mrnunjukkan tahun Jawa. Kalau secara Masehi, sekitar tahun 1756-1757. Rumahnya masih terjaga keasliannya. Cagak dalem masih seukuran yang ada di sasana mulya,” katanya.

Empat Pilar

Penelusuran Solopos.com, rumah singgah yang pernah ditempati Pangeran Sambernyawa itu berlokasi di Kauman Pasar Legi, RT 003/RW 001, Kestalan, Banjarsari, Solo. Dari Jl S Parman, posisi rumah tersebut sedikit masuk ke barat. Ada pagar yang sepintas menyerupai pagar gerbang dengan bangunan tembok tebal, namun hanya satu sisi.

Baca Juga: Bertahan Lebih dari 250 Tahun, Begini Kisah Perjalanan Pasar Legi Solo

Di bagian dalamnya ada semacam pendapa. Sejumlah kursi tertata rapi di lantai rumah yang posisinya lebih tinggi dari pintu masuk rumah tersebut. Empat pilar kayu berdiri masih terlihat kokoh termasuk kayu bagian rangka atap. Rumah tersebut merupakan tempat tinggal dari keluarga Mintorogo.

Seperti diinformasikan sebelumnya, Pangeran Sambernyawa menjadi Mangkunagoro (MN) I setelah Perjanjian Salatiga tahun 1757. Setelah itu, salah satu hal pertama yang dilakukan MN I adala membangun pasar yang sekarang menjadi Pasar Legi Solo.

Itu artinya Pasar Legi Solo yang bangunannya baru diresmikan pada Kamis (20/1/2022) telah ada selama lebih dari 250 tahun dan telah melalui transformasi panjang. Pasar Legi tidak hanya menjadi pusat perdagangan dan ekonomi masyarakat Solo dan sekitarnya, tapi menjadi pusat budaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya