Promosi BRI Group Buka Pendaftaran Mudik Asyik Bersama BUMN 2024 untuk 6.441 Orang
Harry dikabarkan sudah tiba di Afghanistan pada Kamis (6/9/2012) malam waktu setempat. Pangeran berusia 27 tahun itu, yang pekan depan bakal berulang tahun ke 28, bakal ikut dalam berbagai operasi militer menghadapi gerilyawan Taliban. Ini adalah penugasan keduanya di Afghanistan. Sebelum ini di tahun 2007-2008 dia bertugas sebagai personel pasukan darat selama 10 bulan di provinsi yang sama. Namun dirinya terpaksa ditarik pulang setelah ada media yang membocorkan lokasi tempat tugasnya sehingga dinilai membahayakan dirinya sendiri dan kesatuannya.
Kapten Wales, begitu panggilan resminya di militer, tiba di Camp Bastion sebagai bagian dari Skadron 662, Resimen 3 Korps Penerbangan AD Inggris. Kolonel Laut Jock Gordon, Komandan Grup Penerbangan Gabungan, menyatakan bahwa “kedatangan Kapten Wales yang punya pengalaman sebagai personel pemandu operasi udara di darat dalam penugasan sebelumnya akan membawa manfaat besar.”
Pangeran Harry adalah anggota pertama keluarga Kerajaan Inggris yang terjun dalam operasi tempur sejak pamannya, Pangeran Andrew, yang menjadi pilot helikopter angkatan laut dalam Perang Falklands atau Perang Malvinas melawan Argentina di tahun 1982. Kakaknya, Pangeran William, pewaris tahta urutan kedua, juga personel militer aktif, namun tidak bertugas di operasi tempur, melainkan menjadi pilot helikopter SAR AU Inggris.
Harry lulus kualifikasi pendidikan pilot helikopter tempur Apache Februari lalu. Saat itu dia harus menjalani pendidikan intensif selama 18 bulan di Inggris dan AS. Dalam sebuah wawancara April lalu Harry menegaskan bahwa dia takkan mau jadi pilot tempur kecuali ada jaminan bakal diterjunkan dalam operasi tempur. “Saya cuma bakal mengambil tempat orang lain yang lebih berhak jika mereka tak mengizinkan saya bertugas benar-benar,” katanya.