SOLOPOS.COM - Ilustrasi jagung (Motherrearthnews.com)

Solopos.com, MAGELANG Musim kemarau panjang ini justru membawa berkah bagi para petani jagung di Desa Menoreh, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang,  Jawa Tengah, lantaran hasil panen jagung kuning yang mereka tanam sukses dan melimpah.

Dilansir dari Beritamagelang.id, Jumat (8/10/2021), Penyuluh Pendamping Desa Menoreh dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Salaman, Agus Puspito mengatakan bibit jagung kuning jenis hybrida merupakan bantuan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang yang berasal dari alokasi APBD Provinsi Jawa Tengah untuk lahan dengan luas 10 hektar (Ha).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berkat kerjasama dengan petani, berdasar hitungan hasil panen saat ini menurut Agus sangat bagus dengan hasil panen ubinan mencapai 13,25 ton/Ha. Agus mengatakan bahwa bibit jagung yang ditanam sekitar 300 kg dan hasil panen tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 10 ton/Ha.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Mantap! Cilacap Bakal Punya Pelabuhan Perikanan Bertaraf Internasional

Agus menuturkan, tanaman jagung menjadi pilihan berdasarkan rembug dengan para petani setempat, karena saat kemarau lahan persawahan Desa Menoreh kering karena  aliran air dari irigasi tidak mencukupi untuk tanam padi dua kali. Jadi, setelah tanam padi, para petani beralih ke penanaman palawija atau hortikultura, seperti cabai dan kacang panjang.

Terkait harga, saat ini jagung pipil kering harganya mencapai Rp5.000/kg, harga itu menguntungkan petani karena lebih tinggi dibanding musim tanam pada tahun sebelumnya yang hanya dikisaran Rp4.000/kg.

Ditambahkan Agus,  selain harga yang menguntungkan, pada musim tanam kali ini juga jauh dari serangan hama ulat dan jamur. Kedua ham aitu biasanya menyerang tanaman umur dua minggu hingga satu bulan. Tanaman jagung rawan sekali dengan serangan hama ulat yang bisa menggagalkan panen karena menyerang tunas sehingga tidak bisa berkembang.

Baca Juga: Misteri Pohon Tua di Situs Watu Tumpang Kebumen

Salah satu petani jagung di Desa Menoreh, Nasikun mengaku senang dengan hasil panen di lahan miliknya karena selain harga jual yang menguntungkan, ia juga merasa terbantu dengan modal bibit jagung berkualitas dan pendampingan dari pemerintah. Nasikun mengatakan bahwa lahannya yang satu hektar lebih bisa menghasilkan jagung yang keuntungannya bisa menutup modalnya.

Menanam Jagung Justru di Musim Kemarau

Sementara itu, dilansir dari Pertanian.go.id, menanam jagung tidaklah sulit, apalagi dilakukan di musim kemarau. Di saat tanaman lain rusak atau tidak panen saat cuaca panas di musim kemarau, jagung justru tumbuh dengan optimal.

Curah hujan yang dibutuhkan untuk menanam jagung hanya sekitar 100 hingga 200 mm per bulannya dan apabila tidak pernah turun hujan, cukup dilakukan pengairan yang rutin secara efektif dan secukupnya saja karena memang tanaman jagung ini tidak membutuhkan banyak air.

Dilansir dari Magelangkab.bps.go.id, pada 2020 silam luas lahan tanaman jagung di Kabupaten Magelang mencapai 5?794 Ha dan luas panennya mencapai 6668 Ha. Sedangkan di Kecamatan Salaman, luas lahan jagung pada 2020 mencapai 113 hHa dengan luas panennya mencapai 94 Ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya