SOLOPOS.COM - Mete atau mede (Solopos-dok)

Solopos.com, WONOGIRI — Hasil panen mete petani Kabupaten Wonogiri tahun ini terbilang bagus, salah satunya dipengaruhi musim kemarau panjang. Satu pohon mete bisa menghasilkan antara 50 kilogram (kg) hingga 100 kg.

Ketua Kelompok Tani Mete Sedyo Mulyo, Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Wonogiri, Parman, mengatakan panen mete dimulai sejak Juni meski masih sedikit jumlahnya. Panen terus bertambah hingga Agustus dan September.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam semusim, satu batang pohon mete bisa menghasilkan 50-100 kg mete. “Semusim bisa panen 2-3 kali,” kata dia, saat ditemui di Desa Gemawang, Kecamatan Ngadirojo, Senin (30/9/2019).

Harga mete kali ini pun terbilang bagus. Sekilo biji mete basah dari petani dijual dengan harga Rp20.000. Harga itu bisa meningkat jika dijual sortiran dan kondisi kering mencapai Rp25.000 per kg. Ia sendiri memiliki 57 batang pohon berbagai umur yang produktif panen tahun ini.

“Kalau memanen sehari butuh dua orang mengumpulkan buah-buah yang jatuh itu,” ujar dia.

Selain itu, di Dusun Pucuk, Desa Gemawang juga memiliki blok penghasil tinggi (BPT) mete. Saat ini baru ada 73 batang pohon yang layak buat bibit dari Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian. Dari 73 batang itu sudah menghasilkan bibit-bibit mete untuk wilayah Jawa Tengah.

“Uji pohon ini terkendala lahan yang luas. Waktu itu saat diuji satu kotak sampel bisa menghasilkan 43 butir mete. Kalau sekarang satu kotak itu bisa menghasilkan 100-an butir,” urai Parman.

Selama panen, lanjut Parman, petani hanya memanfaatkan biji mete. Buah mete yang jumlahnya lebih besar umumnya dibuang begitu saja. Hal itu lantaran petani belum tahu pemanfaatannya secara optimal. Sebagian informasi yang diterima petani, air buah mete bisa dimanfaatkan untuk pupuk.

“Ada juga dosen yang berusaha mengolahnya jadi minuman atau makanan bernilai ekonomi tinggi. Tapi sepertinya belum berhasil. Kalau bisa dimanfaatkan ini jadi potensi besar. Dalam satu kg mete, bijinya hanya satu ons, sisanya daging buah,” tutur Parman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya