SOLOPOS.COM - Ilustrasi pekerja (dok)

Ilustrasi/dok

JOGJA—Sejumlah pejabat Pemerintah Kota Jogja tetap melanjutkan studi banding kloter kedua ke Batam. Anggota Dewan DPRD Jogja menganggap kegiatan ke Batam itu tidak efektif. Apalagi kegiatan tersebut dilakukan dua kali.

Promosi Keturunan atau Lokal, Mereka Pembela Garuda di Dada

Ketua Komisi A DPRD Jogja, Chang Wendryanto mengkritik sikap Pemkot yang masih akan memberangkatkan rombongannya yang kedua ke Batam. Seharusnya, tegas Chang, perjalanan tersebut cukup dilakukan sekali. “Kami tidak masalah ada studi banding. Tapi, yang saya lihat kunjungan ke Batam itu tidak efektif dua tahap dalam satu tempat,” ungkap Chang di saat menerima laporan dari Tata Pemerintah di DPRD Kota, Rabu (27/3).

Sebagai mitra kerja, katanya, Dewan meminta Tapem agar pemberangkatan rombongan kedua pada 10 April tidak lagi ke Batam. Tetapi, ke daerah lain agar ada tambahan referensi.
Menurutnya, Pemkot perlu melakukan pemetaan potensi dan persoalan di setiap kecamatan maupun kelurahan sebelum melakukan studi banding. Chang tidak habis pikir dengan sikap Pemkot itu. “Saya meminta Walikota bisa melihat efisiensi anggaran sehingga sisa waktu bisa dimanfaatkan untuk mencari referensi tempat lain,” usulnya.

Hal senada disampaikan Anggota Komisi A Bambang Anjar Jalumurti. Menurutnya, keberangkatan kloter pertama yang dipimpin Wakil Walikota  Jogja Imam Priyono terkait pelimpahan kewenangan daerah, sudah mulai direalisasikan sekarang. “Itu dilakukan agar apa yang didapat bisa diketahui masyarakat. Jangan tunggu tahun-tahun mendatang,” katanya.

Bila Pemkot ngotot tetap memberangkatkan rombongan kedua, dia mengusulkan agar dibagi dua tempat. Misalnya, satu kelompok ke Bali, lainnya ke daerah lain yang disesuaikan kebutuhan masing-masing wilayah. “Jangan semua ke Batam. Tiap daerah pasti memiliki persoalan dan potensi yang berbeda-beda,” ingat Bambang.

Bambang meminta Tapem juga melaporkan hasil studi banding dari masing-masing lurah dan camat yang mengikuti kunjungan ke Batam kemarin. “Laporan kunjungan itu secepatnya diserahkan kepada kami. Pertemuan ini hanya pembahasan secara umum saja dari Tapem umun,” tambahnya.

Walikota Jogja Haryadi Suyuti mengaku masih gamang menentukan pilihan. “Kami terima masukan Dewan soal kloter kedua agar tidak di Batam. Tapi, kami pikirkan dulu apakah hal ini tidak menyalahi anggaran yang sudah ditetapkan atau tidak,” ujarnya.

Haryadi tetap keukeuh studi banding yang dilakukan tahun ini mampu berdampak positif kepada masyarakat. “Saya yakin memberi manfaat untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Kalau mau seperti itu [tujuan berbeda] kami akan berembuk dulu,” ujar Haryadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya