SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong> — Harga gabah kering panen (GKP) di Sukoharjo anjlok saat masa panen raya padi dari Rp4.600 per kilogram (kg) menjadi Rp4.100 per kg. Sebagian petani menjual padi hasil panen kepada para tengkulak.</p><p>Sebagian petani mulai memanen tanaman padi saat masa tanam (MT) II pada akhir Maret lalu. Saat musim panen raya padi justru <a title="Harga Beras Sukoharjo Berangsur Turun di Bawah HET" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180415/490/910536/harga-beras-sukoharjo-berangsur-turun-di-bawah-het">harga </a>&nbsp;gabah kering di tingkat petani turun secara signifikan. Anjloknya harga gabah kering dipengaruhi hujan yang masih sering mengguyur wilayah Sukoharjo dan sekitarnya.</p><p>Seorang petani asal Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Darmanto, mengatakan satu kuintal gabah kering harganya Rp410.000 atau Rp4.100/kg. Tak menutup kemungkinan harga gabah kering bakal turun secara perlahan-lahan saat masa pancaroba.</p><p>&ldquo;Dua pekan lalu, harga gabah kering masih di atas Rp4.500 per kg. Kini, harga gabah kering justru turun menjadi Rp4.100 per kg. Bisa jadi, harga gabah kering bakal turun lagi,&rdquo; kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (20/4/2018).</p><p>Menurut Darmanto, harga gabah kering bervariasi tergantung kualitas gabah. Harga gabah kering berkualitas A jauh lebih tinggi dibanding gabah berkualitas B dan C. Harga gabah kering berkualitas B dan C di bawah Rp4.000 per kg.</p><p>Kondisi ini dikhawatirkan berimbas pada penghasilan <a title="Belum Dapat Kartu Tani, Petani Sukoharjo Ditolak Beli Pupuk Bersubsidi" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180413/490/910095/belum-dapat-kartu-tani-petani-sukoharjo-ditolak-beli-pupuk-bersubsidi">petani </a>&nbsp;saat musim panen raya. Biasanya, mereka bisa mengantongi uang hasil penjualan gabah kering antara Rp25 juta/hektare-Rp30 juta/hektare. Lantaran harga gabah kering anjlok kini hasil panen padi hanya sekitar Rp20 juta/hektare.</p><p>&ldquo;Cuaca masih tidak menentu. Kadang hujan lebat dengan intensitas tinggi, kadang seharian panas. Ini yang menyebabkan harga gabang kering turun signifikan,&rdquo; ujar Darmanto.</p><p>Anjloknya harga gabah kering dikhawatirkan memengaruhi modal tanam saat memasuki MT III. Para petani membutuhkan modal yang cukup besar untuk membeli benih padi, pupuk maupun biaya operasional.</p><p>Namun, Darmanto dan para petani lainnya tak bisa berbuat banyak saat harga gabah kering anjlok. &ldquo;Saya hanya bisa pasrah karena penyebab anjloknya harga gabah kering adalah cuaca. Saya bersyukur masih bisa memanen padi, bayangkan kalau sawah gagal panen,&rdquo; papar dia.</p><p>Hal senada diungkapkan petani lainnya asal Kelurahan Sonorejo, Kecamatan <a title="Sukoharjo Rintis Smart Village untuk Permudah Pelayanan Publik" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180321/490/904775/sukoharjo-rintis-smart-village-untuk-permudah-pelayanan-publik">Sukoharjo</a>, Sukardi. Selain faktor cuaca, anjloknya harga gabah kering dipengaruhi waktu tanam padi tidak serempak. Sebagian petani telah memanen padi. Sementara petani lainnya menunggu sebulan lagi untuk memanen padi.</p><p>Menurut dia, harga gabah kering masih di atas sesuai harga pembelian pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan pemerintah senilai Rp3.700 per kg. &ldquo;Para petani butuh uang untuk membayar utang yang digunakan untuk biaya operasional. Nah, kesempatan itu dimanfaatkan para tengkulak yang membeli padi hasil panen di atas HPP,&rdquo; kata dia.</p><p><br /><br /></p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya