SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Panen cabai merah besar di Kedawung, Sragen, turun sekitar 25% pada musim tanam kali ini. Akibatnya, harga cabai merah besar yang sempat anjlok setelah Lebaran kini melonjak lagi karena pasokan berkurang.

Informasi yang diperoleh Solopos.com, berkurang panen cabai merah besar di Sragen disebabkan petani kesulitan mendapatkan pasokan air. Akibatnya, tanaman cabai mereka mengering dan hasil panen tidak maksimal.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tanaman cabai merah besar yang banyak dibudidayakan petani di Desa Celep, Kecamatan Kedawung, sebagian besar sudah layu karena kekurangan air. Para petani terpaksa memanen cabai lebih dini. 

Ukuran cabai merah besar pun tidak bisa maksimal karena kurangnya pasokan air. Kulit cabai itu berkerut seperti cabai yang sudah kering dan lama dipanen.

“Untuk mengairi lahan seluas sekitar 2.500 meter persegi ini, biasanya kami membeli air seharga Rp200.000. Air yang dibeli itu dialirkan dari bendung sejauh sekitar 3,5 km. Biasanya saya hanya mengairi tanaman ini sekali dalam sepekan. Tapi, sekarang tanaman cabai ini sudah telanjur kering. Mau diairi juga sudah percuma karena sebentar lagi akan mati,” jelas Sadino, 42, petani cabai asal Dusun/Desa Celep, Kedawung, saat ditemui Solopos.com di ladangnya, Minggu (23/6/2019).

Sebelum musim kemarau datang, Sadino bisa panen hingga 200 kg cabai. Setelah sebagian tanaman cabai mengering, Sadino hanya bisa panen 150 kg atau ada penurunan 50 kg. 

Banyaknya tanaman cabai yang mengering membuat pasokan komoditas pasar ini menurun. “Karena barang langka, harga cabai merah besar di pasaran saat ini mencapai sekitar Rp35.000-38.000/kg. Padahal, beberapa hari setelah Lebaran, harganya sempat anjlok hingga Rp15.000/kg,” ucap Sadino.

Yuliatman, pedagang sekaligus pemasok cabai di Pasar Bunder Sragen, mengatakan harga cabai merah besar naik dari Rp32.000/kg menjadi Rp38.000/kg dalam dua hari terakhir. Warga asal Sambirejo itu biasa memasok aneka macam cabai hingga 1,5 ton. 

Akan tetapi, dalam beberapa pekan terakhir, Yuliatman kesulitan dapat pasokan cabai. “Sekarang ini saya hanya bisa mendapatkan 1 ton cabai. Itu pun dapatnya dengan susah payah. Karena langka, kami mendatangkan cabai itu dari Banyuwangi hingga Madura,” jelas Yuliatman. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya