Anda bisa mencari berdasar kategori
atau judul berita
Masukan kata kunci

Pandemi Reda, Kunjungan ke Gili Ketapang Naik dari 200/Bulan Jadi 600/Hari

Pandemi Reda, Kunjungan ke Gili Ketapang Naik dari 200/Bulan Jadi 600/Hari
author
Ika Yuniati Sabtu, 1 Oktober 2022 - 17:23 WIB
share
SOLOPOS.COM - Pengunjung saat akan beristirahat di Gili Ketapang, Jumat (30/9/2022). Kunjungan di Gili Ketapang telah mengalami kenaikan setelah surut saat pandemi. (Solopos/Ni’matul Faizah).

Solopos.com, PROBOLINGGO — Kunjungan ke Gili Ketapang, Probolinggo mengalami kenaikan drastis setelah pandemi mereda. Pulau kecil yang menawarkan keindahan alam bawah laut lewat snorkeling tersebut selama pandemi pernah nol kunjungan selama empat bulan.

Gili Ketapang merupakan destinasi wisata yang menawarkan kegiatan snorkeling mengunjungi terumbu karang serta berbagai hewan laut lainnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Yang menjadi incaran para pengunjung ialah bertemu dengan ikan nemo, yang menjadi penghuni dari keindahan bawah laut Gili Ketapang Pemandu wisata di Gili Ketapang, Syaifudin Zuhri, 29, mengatakan sewaktu pandemi kunjungan maksimal dalam sehari 200 orang.

“Pas pandemi paling full itu 200 orang, tapi itu jarang sekali dapat segitu, lebih sering tidak ada,” jelasnya saat berbincang di Gili Ketapang, Jumat (30/9/2022).

Sementara, untuk kondisi setelah pandemi, Zuhri mengungkapkan kunjungan mulai membaik. Ia menyebutkan kenaikan mulai September ini sudah ada sekitar 1.500-an pengunjung.

Baca juga: Sensasi Snorkeling di Gili Ketapang Selat Madura Probolinggo

“Kenaikan baru mulai bulan ini, dan ini Oktober juga sudah banyak yang pesan untuk ke sini,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan pengunjung Gili Ketapang berasal dari lokal, area Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, luar Jawa, bahkan luar negeri seperti Turki, India, Brazil, dan negara lain.

Zuhri mengatakan spot favorite di Gili Ketapang adalah wisata bawah air. Ia menceritakan di dalam perairan Gili Ketapang terdapat pemandangan bawah laut seperti karang dan ikan nemo.

“Di sini pengunjung bisa snorkeling kemudian kami juga menyediakan banana boat. Untuk dokumentasi kami ada drone dan kamera under water,” jelasnya.

Baca juga: Jadi Rujukan Waterpark Telaga Kusuma Karanganyar, Ini Profil HeHa Jogja

Sementara itu, salah satu pengunjung asal Jawa Tengah, Fafa, 26, sempat mencoba snorkeling di Gili Ketapang. “Rasanya seru banget, dulu pernah snorkeling di Bangsring, Banyuwangi. Di saja airnya jernih tapi di sini lebih jernih,” ujarnya seusai snorkeling.

Ia mengatakan meskipun ikan yang ia lihat tak sebanyak waktu snorkeling di Bangsring, akan tetapi ikan-ikan, rumput laut, dan karang lebih terlihat jelas karena airnya jernih.

“Tadi ombaknya tenang, jadi bisa lama. Tadi guide juga sudah menyiapkan drone, diminta buat formasi, diminta loncat juga. Enggak nyesel deh, yang nyesel itu kalau sampai sini tapi enggak snorkeling,” jelasnya.

Ia menjelaskan bagi pengunjung di Gili Ketapang yang tidak bisa berenang sebenarnya boleh ikut snorkeling karena pemandu akan membantu pengunjung. “Tadi itu kedalamannya mungkin sekitar dua meter,” jelasnya.

Baca juga: WISATA KLATEN : Wow, Selama Lebaran BUMDesa Ponggok Raup Untung Hampir Rp1 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya

Koran Solopos


Berita Populer

Dapatkan akses tak terbatas
Part of Solopos.com
ISSN BRIN