SOLOPOS.COM - Warga Kampung Nobo Tengah, Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Kota Salatiga, Jawa Tengah membudidayakan tanaman hias di kampungnya, Rabu (10/3/2021). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG — Berbagai jenis tanaman hias tertata rapi di teras rumah warga di Kampung Nobo Tengah, Kelurahan Noborejo, Kecamatan Argomulyo, Salatiga, Jawa Tengah, Rabu (10/3/2021). Mulai dari tanaman hias jenis aglonema, syngonium, hingga virgata terlihat berjejar rapi di halaman rumah warga.

Ada warga yang sengaja memajang tanaman hias itu untuk sekadar mempercantik teras rumah. Namun, ada juga yang berinisiatif untuk membudidayakan tanaman tersebut guna memenuhi permintaan pelanggan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Salah satunya adalah Marjuki. Sejak enam bulan terakhir, Marjuki giat membudidayakan berbagai tanaman hias.  Hal itu dilakukan guna memenuhi kebutuhan pasca-dirumahkan dari pabrik tempatnya bekerja akibat pandemi Covid-19.

Baca Juga: Waspada, 12 Zodiak Kerap Keliru Asuh Anak!

“Daripada nganggur, enggak ada kerjaan, akhirnya inisiatif merintis usaha jual beli tanaman. Lumayan, hasilnya bisa buat tambahan memenuhi kebutuhan keluarga,” ujar Marjuki saat dijumpai Semarangpos.com di kampungnya, Rabu siang.

Marjuki tidak sendirian membudidayakan tanaman hias. Di Kampung Nobo Tengah, Kelurahan Noborejo, Argomulyo, Salatiga, ada sekitar 32 kepala keluarga yang menggeluti usaha serupa. Selain karena terdampak pandemi, warga tergiur membudidayakan tanaman hias karena tergiur omzet yang lumayan. Terlebih lagi, bisnis jual beli tanaman hias saat ini tengah booming.

Warga pun saling bahu membahu dalam membudidayakan tanaman hias. Akhirnya, mereka pun membentuk sebuah paguyuban bertajuk Nobo Remboko.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kuliner Ayam, Bebek, Angsa

“Melalui komunitas ini kita bisa saling bantu dalam membudidayakan tanaman hias. Jadi kami mulai merintis usaha dan menjadikan kampung ini sebagai kampung tanaman hias,” ujar pria yang juga Ketua Nobo Ngremboko itu.

Prospek

Sementara itu, Pembina Nobo Remboko, Budi Santoso, menilai Kampung Tanaman Hias yang dicanangkan di Nobo Tengah, Salatiga, saat ini masih dalam fase berkembang karena baru dirintis enam bulan lalu.

“Jadi saat ini belum banyak yang bisa dijual karena masih fokus memperbanyak varian. Tapi, kalau sudah jadi tentu prospeknya sangat bagus bagi warga,” tutur Budi.

Baca Juga: 4 Zodiak Ini Kata Astrologi Keras Kepala…

Budi mengaku sudah menggeluti bisnis tanaman hias sejak 2005 silam. Dari bisnis itu, ia pun sanggup meraup keuntungan hingga puluhan juta rupiah.

Ia membudidayakan berbagai jenis tanaman hias mulai dari varigata, aglonema, syngonium, philodendron, hingga keladi. Harga jualnya pun bervariatif, mulai dari Rp15.000 hingga Rp25 juta.

“Bunga itu dihargai mahal karena beberapa faktor. Mulai dari penataan bunganya, karakter bunga, kesehatan, serta prestasi saat mengikuti kontes,” terangnya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya