SOLOPOS.COM - SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza (kiri) dan General Manager Telkom Witel Solo, Agus Faisal.(Farida Trisnaningtyas/Solopos)

Solopos.com, SOLO—Jumlah pelanggan Indihome Telkom di Soloraya melonjak hingga 30% selama masa pandemi Covid-19. Hal ini menyusul banyaknya aktivitas masyarakat yang dilakukan secara daring.

Selain itu, adanya pandemi tersebut secara tidak langsung mempercepat proses digitalisasi karena kebiasaan baru yang bersifat digital, kebijakan work from home (WFH) maupun pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

General Manager PT Telkom Witel Solo, Agus Faisal, mengatakan pandemi membuat perubahan yang besar. Antara lain, aktivitas yang biasanya dilakukan di kantor, di sekolah, beralih di rumah. Maka, ini mendorong kebutuhan internet sehingga mengerek digitalisasi.

Baca Juga: Konsumsi Listrik Rumah Tangga Diprediksi Naik 5% Selama Ramadan

Ekspedisi Mudik 2024

“Ada kenaikan jumlah pelanggan sebesar 30%. Dengan kenaikan tersebut, saat ini jumlah pelanggan Telkom [Soloraya] khususnya pada layanan Indihome sekitar 166.000. Tahun lalu kondisinya cukup menantang, namun kami masih tumbuh meski ada penyesuaian target. Walaupun tidak besar tetapi tetap tercapai targetnya. Tahun ini prediksi kami kondisinya juga masih sangat menantang,” ujar dia, kepada wartawan, Senin (12/4/2021).

Agus membeberkan Telkom Solo mengaver layanan di Soloraya plus Salatiga. Dalam layanannya pihaknya didukung empat kantor daerah telekomunikasi (Kandatel), yakni Sragen, Salatiga, Klaten, dan Wonogiri. Di sisi lain, sejak pandemi pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan yang terbaik.

Menurutnya, dari segi sosial pihaknya turut berkontribusi terhadap lingkungan sekitar seperti mengucurkan bantuan senilai ratusan juta rupiah pada beberapa rumah sakit rujukan Covid-19. Sedangkan dari sisi layanan produk, Telkom menambahkan berbagai produk.

Baca Juga: THR Wajib Dibayar Penuh, Ini Kata Pengusaha Soloraya

Digitalisasi

Dalam hal ini, Telkom pun juga melakukan shifting pada pengembangan platform digital hingga mendukung ide Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, yang menghendaki digitalisasi, seperti e-tax, e-parkir, dan sebagainya.

“Di Solo ada 5 kecamatan dengan 54 kelurahan yang sudah terintregasi. Selain itu, banyak daerah yang memiliki usaha, daerah wisata, dan daerah industri. Potensi itu coba kami penuhi kebutuhan internet pada sektor-sektor tersebut. Selain butuh internet juga butuh koneksi yang stabil. Teknologi yang kami miliki lebih baik,” imbuh dia.

Di samping itu, pihaknya optimistis bisa memenuhi kebutuhan jaringan internet di wilayah Soloraya yang cenderung meningkat pada periode Ramadan dan Lebaran. Dengan begitu, kebutuhan jaringan internet di wilayah Soloraya tetap terjaga. Meskipun, ada kebijakan larangan mudik pada Lebaran kali ini.

Baca Juga: KCI Luncurkan KMT KRL Edisi Solo, Ada Gambar Mangkunegaran Dan Tugu Pemandengan

Sementara itu, SVP Corporate Communication and Investor Relation Telkom, Ahmad Reza, menambahkan pandemi Covid-19 mempercepat proses digitalisasi hingga lima tahun ke depan. Maka dari itu, pihaknya pun mencoba mendorong digitalisasi khususnya pada wilayah yang belum terkaver jaringan Internet.

Ahmad mengklaim pangsa pasar Indihome di Soloraya pada saat ini mencapai lebih dari 90%. Terkait hal tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan infrastruktur untuk memberikan pelayanan optimal kepada para pelanggan.

“Oleh karena itu, kami mencoba masuk tidak hanya di kota besar, tetapi juga kabupaten. Memang ada beberapa daerah pertumbuhan ada peningkatan, tetapi yang dilihat bukan marjinnya, jadi penggunanya. Kami terbuka terkait masukan bagaimana kami bisa memenuhi ekspektasi masyarakat,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya