SOLOPOS.COM - Warga Desa Gunturharjo, Paranggupiro, Wonogiri, membuat jamu untuk memperkuat imun tubuh di tengah pendemi Covid-19. Foto diambil beberapa waktu lalu. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI -- Berbagai upaya dilakukan warga Wonogiri guna melawan pandemi Covid-19, salah satunya dengan membuat jamu untuk memperkuat imunitas tubuh.

Hal itu seperti dilakukan Kelompok Dasa Wisma Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Wonogiri. Kelompok ini berinisiatif untuk membuat jamu secara serentak untuk memperkuat imunitas tubuh saat pandemi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan meramu jamu tersebut serentak dilaksanakan di 10 dusun di Desa Gunturharjo. PKK di setiap dusun Desa Gunturharjo secara bergiliran membuat ramuan jamu.

Ibu rumah tangga membuat kelompok dan dijadwalkan bergantian membuat jamu selama pandemi Covid-19 di Wonogiri. Jamu yang dibuat bukan seperti jamu pada umumnya, seperti beras kencur, kunir asem, temu ireng, gula asem, dan lain-lain.

Ekspedisi Mudik 2024

Pemakaman PDP Corona di Kartasura Sukoharjo Dilakukan Malam Hari, Warga Gotong Royong

Untuk membuat jamu itu, semua bahan seperti jahe, kunir, kencur, daun kelor, dan empon-empon lainnya dicampur menjadi satu. Semua empon-empon dikupas, kemudian ditumbuk.

Setelah selesai, tumbukan empon-empon direbus dengan air. Sekiranya sudah cukup, air dimanfaatkan dan siap untuk diminum sebagai jamu.

Cara merebus jamu guna melawan virus Covid-19 di Wonogiri ini pun masih tradisional, yakni menggunakan kayu bakar dan pawon untuk memasaknya.

Setelah selesai diramu, jamu dituang ke dalam botol bekas kemasan air mineral lalu dibagikan kepada seluruh warga dusun tersebut. Pembagian jamu berdasarkan jumlah anggota keluarga.

2 Mayat Telanjang Di Banyuanyar Solo Dibunuh Karena Uang Rp725 Juta

Jika anggota keluarga sedikit diberi jatah satu botol berisi 600 mililiter (ml). Jika jumlah enggota keluarga banyak diberi jatah satu botol berukuran 1,5 liter.

Kepala Desa Gunturharjo, Wonogiri, Suyadi, mengatakan jangka waktu pembuatan ramuan jamu untuk melawan Covid-19 di setiap dusun berbeda-beda. Ada yang dua pekan sekali dan ada satu pekan sekali.

Empon-Empon Hasil Tanam Sendiri

Bahkan ada dusun yang setiap dua hari sekali bikin jami seperti Dusun Guntur dan Dusun Duren. Adanya perbedaan waktu pembuatan jamu karena ketersedian empon-empon di setiap daerah berbeda.

Empon-empon yang digunakan membuat jamu berasal dari hasil tanam warga, tidak membeli ke pasar atau tengkulak empon-empon.

Meninggal, PDP Corona Kartasura Padahal Tak Pernah ke Zona Merah

“Warga benar-benar bergotong royong. Setiap warga yang dapat jatah membuat jamu akan membawa hasil tanam empon-empon yang mereka miliki,” kata dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu (15/4/2020).

Hasil dari membuat ramuan jamu untuk melawan Covid-19 di Gunturharjo, Wonogiri, itu tidak diperjualbelikan ke masyarakat umum. Suatu ketika ada beberapa pihak, termasuk dari perantau di Jakarta memesan empon-empon dan hasil ramuan jamu untuk dibeli.

Tetapi masyarakat setempat tidak memenuhi permintaan itu karena diprioritaskan untuk warga setempat. Saat ini di Desa Gunturharjo terdapat 178 pemudik. Warga menganjurkan perantau yang mudik di desa minum ramuan jamu tersebut.

Curiga Terpapar Corona Tanpa Gejala? Periksa Kaki Anda

Camat Paranggupito, Sulistiyani, mengatakan kegiatan meramu jamu di Desa Gunturharjo sudah dimulai sejak 17 Maret 2020. Jadi sudah hampir satu bulan berlangsung. Masyarakat setempat mempunyai jargon "Minum Jamu Corona Berlalu".

“Kegiatan ini sangat bagus di tengah pandemi Covid-19, rasa gotong-royong di masyarakat masih berjalan. Saat ini beberapa desa di Paranggupito mulai meniru program yang dilakukan di Desa Gunturharjo,” kata Sulistiyani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya