SOLOPOS.COM - Tim memakamkan jenazah dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19 di Desa Ngambarsari, Karangtengah, Wonogiri, Jumat (22/1/2021) petang hingga malam. (Istimewa/Fitri Hanani)

Solopos.com, WONOGIRI -- Pemkab Wonogiri memastikan ketersediaan lahan permakaman masih aman di tengah pandemi Covid-19. Lahan permakaman yang tersebar di seluruh kabupaten masih mampu menampung jenazah baru, baik pasien Covid-19 maupun umum.

Selain itu proses pemakaman jenazah pasien Covid-19 tak pernah ada penolakan dari warga. Proses pemakaman juga belum pernah timbulkan klaster baru penularan Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, menyampaikan hal tersebut kepada Solopos.com, Minggu (24/1/2021).

Baca Juga: Terima 6.960 Dosis Vaksin Sinovac, Ini Lokasi Vaksinasi Covid-19 Perdana Karanganyar

Menurutnya, hingga sekarang pemerintah desa dan kecamatan di Wonogiri tak menghadapi masalah berarti dalam menentukan lahan permakaman jenazah pasien Covid-19.

Seluruh permakaman masih cukup untuk menampung jenazah baru. Bambang tak memerinci total kapasitas seluruh lokasi permakaman yang tersebar di Wonogiri. “Masih aman,” katanya melalui telepon.

APD Level III

Pemakaman berjalan lancar. Warga tak pernah ada yang menolak saat ada jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19. Mereka sudah memahami situasi sekarang ini.

Baca Juga: 2 Pelanggan Reaktif Rapid Test, Petugas Tutup Warung Hik Di Kratonan Solo

Sebelum pemakaman, biasanya tim BPBD Wonogiri meminta pemerintah desa atau kecamatan memberi pemahaman kepada keluarga dan warga sekitar lahan permakaman.

Keluarga atau kerabat boleh membantu tim pemakaman, tetapi wajib memakai alat pelindung diri atau APD level III. Tim tak mengizinkan mereka jika tak memakai APD.

Seusai koordinasi dan sosialisasi, pemerintah setempat meminta warga menyiapkan liang lahat. Setelah semua siap, jenazah siap dimakamkan.

Baca Juga: Pasien Membeludak, DPRD Sukoharjo Minta Pemkab Segera Tambah Faskes Covid-19

“Proses pemakaman dengan protokol pencegahan penularan Covid-19 cukup panjang. Koordinasi dengan pemerintah desa atau kecamatan perlu dilakukan dulu,” imbuh Bambang.

190 Jenazah Covid-19

Sebelumnya, ia menyebut jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemakaman pasien Covid-19 pada lahan permakaman Wonogiri hampir 190 jenazah. Jenazah itu berstatus positif Covid-19, suspek, dan probable.

Terpisah, Camat Wonogiri, Joko Purwidyatmo, mengatakan permakaman di wilayahnya masih bisa menampung jenazah baru. Hampir setiap hari ada jenazah yang dimakamkan dengan prosedur pemulasaran jenazah pasien Covid-19.

Baca Juga: Tokoh Pemuda Solo Ini Minta Pemerintah Kaji Ulang Perpanjangan PPKM: Fokus Vaksinasi!

Namun, hingga kini tidak pernah ada laporan tim bingung mencari lokasi permakaman karena penuh. Pemakaman bisa berlangsung lancar. “Tidak pernah ada penolakan juga. Warga membuka pintu selebar-lebarnya jika ada jenazah baru yang dimakamkan,” ulas Camat.

Ia melanjutkan saat ada kabar terjadi penolakan, Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Wonogiri langsung berkoordinasi menyikapi masalah itu.

Belakang RSUD

Kemudian disiapkan satu lahan permakaman umum di belakang RSUD Soediran Mangun Sumarso, Kelurahan Giriwono, Wonogiri, untuk menampung jenazah pasien Covid-19. Langkah itu untuk mengantisipasi jika ada jenazah pasien Covid-19 yang ditolak warga.

Baca Juga: Sekda Sragen: Selama PPKM Kasus Baru Covid-19 Turun 72%

“Alhamdulillah sampai sekarang permakaman yang disiapkan itu belum dipakai. Jenazah pasien Covid-19 dapat dimakamkan di permakaman kampung halaman masing-masing. Syukur juga karena proses pemakaman tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19. Semua aman,” imbuh Joko.

Terpisah, Kepala Desa Ngambarsari, Kecamatan Karangtengah, Fitri Hanani, mengatakan hal senada. Sebanyak 13 permakaman desanya masih mampu menampung jenazah baru.

Ia mencatat sudah ada dua jenazah yang dimakamkan menggunakan prosedur pemakaman pasien Covid-19 di Ngambarsari. Warga tidak ada yang menolak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya