SOLOPOS.COM - Ilustrasi vaksinasi Covid-19. (Freepik.com)

Solopos.com, JAKARTA—Pemerintah saat sedang berupaya mengubah status pandemi Covid-19 menjadi endemi. Upaya itu dilakukan menyusul perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus membaik.

Pemerintah bersama pemangku kepentingan terkait, bekerja keras untuk mempercepat vaksinasi dosis lengkap dan tambahan (booster), terutama bagi kelompok rentan, seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta. Hal ini dilakukan sebagai upaya transisi pandemi Covid-19 menjadi endemi di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir Bisnis.com dari Ners Unair, Selasa (8/3/2022), endemi adalah penyakit yang muncul dan menjadi karakteristik di wilayah tertentu, misalnya penyakit malaria di Papua. Selain itu, contoh penyakit lainnya di Indonesia, yaitu demam berdarah dengue (DBD). Penyakit ini akan selalu ada di daerah tersebut, tetapi dengan frekuensi atau jumlah kasus yang rendah.

Baca Juga: Pemerintah Pertimbangkan Ubah Status Pandemi Jadi Endemi, Ini Kata Ahli

Melansir dari Dictionary, Selasa (8/3), sebagian besar ahli memperkirakan Covid-19 akan menjadi penyakit endemi setelah fase pandemi. Akan tetapi, hal ini bisa terjadi ketika sudah cukup banyak orang yang mengembangkan kekebalan terhadap Covid-19 (melalui vaksinasi atau infeksi).

Dengan kata lain, Covid-19 diperkirakan menjadi penyakit yang berulang seperti flu. Artinya, sebuah negara bisa mengkategorikan Covid-19 sebagai endemi setelah warganya mendapatkan dosis vaksinasi lengkap sehingga meningkatkan kekebalan tubuh terhadap Covid-19 dan risiko yang berat.

Meskipun sudah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap, tetapi setiap individu tetap perlu melakukan protokol kesehatan dengan baik. Tidak hanya warganya, pemerintah pun perlu rutin menjaga tingkat tes dan tracing-nya.

Baca Juga: Publik Berharap Pandemi Covid-19 Segera Jadi Endemi, Ini Syaratnya

Jadi, protokol 3M (mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak) dan 3T (testing, tracing, treatment) perlu dilakukan dengan baik demi menekan jumlah kasus Covid-19 dan mempertahankannya tetap rendah. Jadi, warga bisa beraktivitas dengan aman dan nyaman dengan terus menerapkan protokol kesehatan.

 

Pandemi Flu 1918

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo sekaligus dokter Spesialis Paru dan Konsultan, Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K), memberikan pandangan terkait apakah dimungkinkan adanya perubahan status pandemi menjadi endemi Covid-19. Pandangan tersebut ia sampaikan saat menjadi narasumber Webinar Strategi Pencegahan Klaster Covid Saat Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas beberapa waktu lalu.

Prof. Reviono menyampaikan sudah lebih dari 2 tahun sejak kasus pertama mengenai Covid-19 resmi didiagnosis, banyak masyarakat yang sudah lelah akan kondisi ini dan berharap untuk segera berakhir.

Baca Juga: Dua Kunci untuk Mengubah Pandemi Covid-19 Jadi Endemi

“Tidak ada satu pun dari para ahli yang dapat memastikan bagaimana pandemi ini akan berakhir. Namun, hal ini bisa dicoba diprediksi dengan mencari tahu kilas balik pandemi flu 1918. Yang mana dapat memberikan peta jalan untuk apa yang diharapkan seabad kemudian. Setelah beberapa tahun fatal virus yang menyebabkan pandemi 1918 akhirnya mereda.”

“Ketika kekebalan populasi dari infeksi meningkat, kematian menurun, dan virus menjadi influenza musiman yang kurang mematikan meskipun keturunannya masih beredar sampai sekarang,” ujarnya dalam keterangan resmi dikutip Bisnis.com.

Sebagaimana yang diungkapkan Prof. Reviono, belajar dari pandemi flu 1918, virus tidak mungkin hilang sepenuhnya. Namun, tak menutup kemungkinan virus tersebut, dalam hal ini Covid-19 akan berubah statusnya menjadi endemi.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Pandemi, Endemi, dan Epidemi

“Faktor yang dapat memengaruhi perubahan status pandemi jadi endemi yakni, kasus stabil atau setidaknya dapat diprediksi. Suatu penyakit dikatakan endemi jika reproduction number stabil pada angka satu, dalam artian satu orang yang terinfeksi rata-rata menginfeksi satu orang lainnya. Kemudian angka kematian yang rendah dan dapat diterima masyarakat. Cakupan vaksinasi yang luas.”

“Para ahli pun mengatakan, peningkatan kekebalan tubuh baik dengan vaksinasi atau infeksi alami, dapat membantu mendorong kita ke endemi dengan Covid-19. Serta munculnya herd immunity yang mana sistem kekebalan mereka tidak akan terkena virus,” jelas Prof. Reviono.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya